Jember (Antara Jatim) - Sebanyak 1.088 calon haji Kabupaten Jember, Jawa Timur memiliki riwayat penyakit kategori risiko tinggi berdasarkan pemeriksaan medis di rumah sakit daerah di kabupaten setempat.
"Calon haji Jember yang memiliki penyakit risiko tinggi dibagi tiga kelompok yakni kelompok risiko tinggi merah, kelompok risiko tinggi hijau, dan kelompok risiko tinggi kuning," kata Kepala Dinas Kesehatan Jember Siti Nurul Qomariyah di Jember, Kamis.
Kabupaten Jember mendapat kuota sebanyak 2.316 calon haji yang terbagi dalam enam kelompok terbang (kloter) dan akan diberangkatkan pada 3-5 Agustus 2017 di beberapa titik kumpul di kabupaten setempat.
Menurutnya calon haji yang masuk kategori risiko tinggi merah yakni berusia diatas 60 tahun dan memiliki penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan jantung tercatat sebanyak 352 orang.
"Kemudian calon haji kategori risiko tinggi hijau sebanyak 148 orang yakni mereka berusia diatas 60 tahun dan tidak memiliki riwayat penyakit kronis, namun tetap mendapatkan perhatian dari tim medis karena usianya," tuturnya.
Sedangkan calon haji kategori risiko tinggi kuning yakni berusia kurang dari 60 tahun, namun memiliki rekam medis penyakit kronis tercatat sebanyak 588 orang, sehingga total calon haji Jember berisiko tinggi sebanyak 1.088 orang.
"Ribuan calon haji yang memiliki penyakit risiko tinggi tersebut menggunakan gelang sesuai kategori risiko tingginya, sehingga dokter dan petugas kesehatan di masing-masing kelompok terbang bisa memantau mereka saat menunaikan ibadah haji," katanya.
Ia mengatakan jumlah dokter dan tim medis yang disiagakan untuk ribuan calon haji Jember selama menunanaikan ibadah haji di Tanah Suci sebanyak 19 orang, sehingga diharapkan calon haji yang risiko tinggi bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal dari petugas.
"Para calon haji risiko tinggi itu juga membawa obat-obatan yang direkomendasikan dari dokter, agar ibadah yang dijalankan di Tanah Suci bisa dilaksanakan dengan baik dan tidak terkendala dengan sakitnya," ujarnya.
Surat keterangan catatan medis dari calon haji yang berisiko tinggi akan dibawa oleh dokter dan tenaga medis selama menunaikan ibadah haji, sehingga kondisi kesehatan mereka dapat dipantau selama menunaikan rukun Islam kelima itu.
Sementara Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Jember Fachrur Rozi mengatakan jumlah calon haji Jember yang berangkat tahun 2017 meningkat dibandingkan tahun 2016 karena ada penambahan kuota haji secara nasional.
"Tahun ini ada enam kloter yakni kloter 26, 27, 28, 29, 30, dan 31 yang merupakan kloter gabungan dari Kabupaten Situbondo dan Kota Surabaya. Masing-masing kloter berjumlah 444 hingga 445 orang, sedangkan kloter 31 tercatat hanya 81 berasal calon haji Jember dan sisanya dari Situbondo dan Surabaya," katanya.(*)