Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur membekali Humas Polres yang ada di jajarannya dengan manajemen media dan pengelolaannya melaui Rapat Kerja Teknis (Rakernis) di Surabaya, Selasa.
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan dalam Rakernis ini pihaknya mendatangkan pakar komunikasi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo dan Ketua PWI Jatim Akhmad Munir untuk mengedukasi dan memberi pengetahuan kepada para humas bagaimana mengelola media dengan baik.
"Saya berharap dengan mendatangkan praktisi media dan juga pakar dapat memberikan bekal kepada humas bagaimana memanajemen media, mengelola media, meminimalisir berita yang tidak bagus dan mengolah berita yang bagus menjadi berita lebih baik," kata pria asal Surabaya itu.
Dengan semakin baiknya para humas dalam mengelola media dan meminimalisir berita yang tidak baik, Machfud berharap citra Polri semakin baik, terutama terkait kepercayaan publik, dan yang paling penting adalah menjaga citra Polri yang baik dan menjaga wibawa baik Polri.
Machfud menjelaskan, dalam Rakernis itu juga diberi pengetahuan bagaimana menangani berita bohong atau hoax yang saat ini berkembang di masyarakat terutama melalui media sosial.
"Untuk kasus itu sudah banyak yang ditangkap. Kita sudah menyiapkan tim untuk menangani itu. Polda Jatim menjadi acuan, kita berharap pada gilirannya masyarakat sadar untuk tidak membuat berita yang tidak jelas, membuat meme-meme yang akhirnya bisa menyengsarakan dirinya sendiri karena harus berurusan dengan hukum," tuturnya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan Rakernis ini yang diikuti oleh 39 Kasubag Humas dari Polres Jajaran Polda Jatim. Selain itu, rakernis itu sudah lama direncanakan oleh pihaknya namun baru terlaksana saat ini.
"Sebenarnya Rakernis ini sudah direncanakan sejak lama namun baru bisa dilakukan saat ini. Ada 39 Polres jajaran yang ikut yang diantaranya mendapat apresiasi langsung dari Kapolri melalui Polda Jatim," kata mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan itu.
Dia mengatakan, operator-operator yang ada di humas polres jajaran inilah yang diminta siber nasional untuk menangani kasus berita bohong di media sosial. Operator tersebut tidak hanya bekerja untuk kepolisian tapi juga membantu pemerintah dan Presiden.
"Rakernis ini kata dia terlaksana karena dukungan Kapolda kepada Humas. Saya sampaikan kepada rekan-rekan humas bahwa dukungan yang diterima humas dari kapolda sama juga dengan dukungan kapolda kepada humas-humas polres lainnya," ujarnya.(*)