Kediri (Antara Jatim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diminta untuk selalu memerhatikan kualitas air serta salurannya, sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan di kota ini.
"PDAM harus banyak berubah. Masyarakat butuh dilayani secara cepat, manusiawi dan kualitas air pun harus terjaga dengan baik," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar setelah peresmian gedung kantor baru PDAM di Jalan Janderal Ahmad Yani Kota Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, masyarakat memberikan kepercayan untuk sarana air bersih di PDAM. Untuk itu, ia meminta kerja tim di kantor ini harus kompak, tidak boleh berselisih dan harus menjadi perusahaan yang bisa mencarikan solusi air bersih pada warganya.
Ia pun berharap, PDAM juga punya strategi jitu untuk menarik calon pelanggan. Salah satunya bisa dilakukan dengan menggratiskan biaya pemasangan. Namun, untuk pemberian subsidi bagi warga yang tidak mampu, diserahkan ke PDAM.
"Mudah-mudahan segera dibuat khusus untuk warga kurang mampu disubsidi. Nanti harus disurvei mana yang mampu dan tidak," ujarnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Kota Kediri Gatot Supriono mengemukakan PDAM memang berupaya bekerja secara optimal, profesional dan harus lebih baik. Jumlah pelanggan saat ini sekitar 13 ribu pelanggan dan menargetkan bisa bertambah hingga sekitar 14 ribu pelanggan.
Pada 2017 ini, PDAM menargetkan ada 800 pemasangan baru. Hingga saat ini, masih ada sekitar 300 pelanggan baru. Ia juga optimistis target itu bisa tercapai, salah satunya dengan rencana promosi pemasangan saluran baru secara gratis.
Ia juga mengaku, di Kediri, banyak warga yang masih memanfaatkan pompa air, sehingga belum semua warga memanfaatkan saluran air dari PDAM Kota Kediri. Salah satu faktornya, karena kondisi air tanah di kota ini yang masih mudah digali. Namun, ia pun menegaskan jika air di PDAM lebih terjamin. Selain karena tingkat kedalaman air hingga 130 meter yang dipastikan kualitas air bagus, juga setiap dua bulan sekali selalu dilakukan uji laboratorium.
"Kami rutin dua bulan sekali air dilakukan uji laboratorium. Kami juga memastikan pasokan air masih bagus," katanya.
Terkait dengan target pendapatan, ia mengatakan pada 2017 ini laba bersih perusahaan sekitar Rp800 juta. Jumlah itu juga hampir sama dengan laba bersih yang didapat pada 2016, dengan nilai Rp826 juta. PDAM pun juga optimistis target itu bisa tercapai.
Ia pun menegaskan, saat ini fokus untuk mengembangkan perusahaan. PDAM saat ini sudah menjadi perusahaan daerah yang mandiri, bahkan sudah tidak memanfaatkan APBD Kota Kediri sejak 2007. Hal itu juga termasuk untuk pembangunan kantor baru yang juga memerlukan dan tidak sedikit.
"Kami target laba naik. Harapannya bisa naik 10 persen dari laba bersih tahun sebelumnya. Kami melakukan beragam cara untuk pemasangan bagi pelanggan baru," kata Gatot. (*)