Jember (Antara Jatim) - Nelayan yang hilang saat hendak pulang melaut dan perahunya terbalik diterjang ombak di Plawangan Puger ditemukan meninggal dunia di sekitar pesisir pantai Tawang Samudra di Desa Mojosari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu sore.
"Jenazah nelayan yang hilang ditemukan oleh nelayan lain di pesisir Pantai Mojosari atau sekitar 6 kilometer dari lokasi hilangnya korban," kata Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Jember AKP Hari Pamuji saat dihubungi di Jember.
Sebuah perahu jenis eder jaringan yang di nakhodai H. Beder tiba-tiba dihantam ombak sewaktu pulang dari melaut yang mengakibatkan perahu terbalik dan satu orang anak buah kapal bernama Balak Markoto alias Pak To, warga Kecamatan Balung, dinyatakan hilang di perairan Plawangan Puger, pada Sabtu (15/7) sekitar pukul 07.00 WIB.
Ada lima ABK yang berada di perahu tersebut, namun empat nelayan berhasil menyelamatkan diri yakni Buarto (60) warga Kecamatan Gumukmas, Nurdin (55) warga Kecamatan Rambipuji, Irwan (55) warga Kecamatan Gumukmas, dan Beder (45) warga Kecamatan Puger.
"Jenazah korban ditemukan oleh seorang nelayan di pesisir Pantai Mojosari, kemudian nelayan tersebut melaporkan kepada polisi terkait dengan penemuan jenazah tersebut, sehingga jenazah langsung dievakuasi oleh tim Basarnas Jember," katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, operasi SAR pencarian nelayan hilang ditutup karena jenazah Markoto sudah ditemukan dan dibawa ke Puskesmas terdekat, kemudian dibawa ke rumah duka oleh keluarganya untuk dimakamkan.
"Sejak hilangnya nelayan tersebut pada Sabtu (15/7), Tim SAR gabungan bersama anggota Satpolairud sudah melakukan pencarian dengan maksimal di sekitar Plawangan Puger, namun korban belum juga ditemukan dan jenazah korban akhirnya ditemukan nelayan di Mojosari," ujarnya.
Hari mengimbau kepada nelayan untuk berhati-hati saat masuk Plawangan Puger ketika pulang melaut karena kecelakaan laut sering kali terjadi di kawasan tersebut yang disebabkan ombak besar.
Informasi yang dihimpun di lapangan, perahu nelayan sering terbalik dihantam ombak di sekitar Plawangan Puger karena pemecah ombak di sekitar plawangan tersebut rusak dan tidak sedikit perahu nelayan hancur diterjang ombak laut selatan tersebut.(*)