Surabaya (Antara Jatim) - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya akan melakukan evaluasi beberapa masalah yang terjadi selama arus mudik dan balik Lebaran 2017, seperti adanya temuan tiket palsu di Stasiun Wonokromo.
"Karena memang beberapa kejadian sebelumnya menjadi perhatian kami, sebagaimana isu teror, dan adanya tiket KA palsu yang terjadi di Stasiun Wonokromo," kata Kepala Daop 8 Surabaya, Dadan Rudiansyah, di Surabaya, Jumat.
Ia mengaku bersyukur selama arus mudik dan balik Lebaran 2017 di wilayah Daop 8 Surabaya berjalan aman dan tertib, serta pelayanan dinilai masyarakat lebih baik dibanding tahun 2016 ditambah beberapa fasilitas KA yang kini sudah nyaman, hal itu dinilai dari komplain masyarakat yang berkurang.
"Sebagian besar masyarakat menilai tahun ini jauh lebih baik dari tahun kemarin, khususnya fasilitas ekonomi dan eksekutif, karena kelas bisnis tahun ini bangkunya mulai berkurang," katanya.
Ia mengatakan, secara umum penumpang pada arus mudik dan balik 2017 kelas eksekutif dan ekonomi mengalami kenaikan 20 persen dibanding tahun 2016.
Dadan mengaku, yang akan tetap menjadi perhatian utama bagi Daop 8 Surabaya pada arus mudik dan balik tahun depan adalah faktor keamanan dan keselamatan penumpang, sehingga masyarakat pengguna moda KA bisa semakin nyaman.
Sebelumnya, keberadaan tiket KA palsu ditemukan di Stasiun Wonokromo untuk KA Dhoho 419 relasi Surabaya Kota–Kertosono.
Manajer Humas Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko mengatakan tiket palsu itu diketahui melalui mesin scanner saat dilakukan proses boarding dan pemeriksaan identitas.
"Dari hasil pemeriksaan scanner, nama yang tertera pada tiket KA tersebut dan nama yang tertera pada layar komputer berbeda," katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, kertas yang digunakan berbeda dengan tiket thermal dari PT KAI, dan bentuk huruf serta ukuran pada nama identitas di tiket tersebut juga berbeda.
Sedangkan berdasarkan catatan PT KAI, untuk total masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi KA pada arus mudik dan balik di wilayah Daop 8 Surabaya mulai H-10 hingga H+6 atau Minggu (2/7) mencapai 601.017 orang.
Data tersebut naik 14 persen dibanding waktu yang sama tahun 2016 yang mencapai 528.335 orang, dengan rincian sebanyak 83.170 penumpang eksekutif, 27.259 bisnis, 201.001 (ekonomi) dan 280.587 penumpang KA lokal.(*)