Surabaya (Antara Jatim) - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya memfasilitasi usaha mikro kecil dan menengah di Surabaya dengan membukakan lapak di Stasiun Gubeng, sebagai upaya peningkatan ekonomi dan komitmen PT KAI mendukung program pemerintah.
"Kami dari PT KAI mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kinerja UMKM, karena terbukti mampu bertahan di tengah krisis ekonomi," kata Kepala Daop 8 Surabaya, Dadan Rudiansyah, saat meresmikan "Pojok UMKM" di Stasiun Gubeng Surabaya, Rabu.
Dadan mengatakan, ada sekitar 10 pelaku UMKM yang bergabung di lapak Stasiun Gubeng, dan akan terus dikembangkan ke sejumlah stasiun lainnya di wilayah Daop 8 Surabaya, seperti di Stasiun Pasarturi, Stasiun Malang dan Stasiun Bojonegoro.
"Setelah ada 10 lapak UMKM di Gubeng, kemungkinan kami akan kembangkan di Stasiun Pasarturi, Surabaya. Dan sejumlah stasiun yang ada di Daop 8 Surabaya," katanya.
Dadan mengatakan, keberadaan lapak UMKM ini juga dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada penumpang kereta api khususnya kelas ekonomi, karena harga jual berbagai menu di Pojok UMKM sangat terjangkau.
Sebab, kata dia, penyediaan tempatnya sangat strategis dan nyaman sehingga pengguna jasa transportasi kereta apibisa menikmati menu makanan dan minuman sambil menunggu keberangkatan/kedatangan kereta api.
"Segmentasi Pojok UMKM Stasiun Gubeng menyentuh masyarakat kecil karena sebagian besar pengguna kereta api adalah masyarakat kelas menengah bawah. Sehingga langkah ini juga sebagai upaya KAI untuk melayani penumpangnya," katanya.
Dadan mengaku, lapak Pojok UMKM juga untuk lebih mengenalkan tentang perkeretaapian kepada penumpang, sebab nama stand UMKM diambil dari nama kereta api di antaranya Bima, Turangga, Mutiara, Sancaka, Jayabaya, Logawa, Gaya Baru dan Pasundan.
Sementara Ketua Paguyuban UMKM Gubeng, Pungki Priambodo mengaku sangat berterima kasih kepada PT KAI memberikan fasilitas UMKM di sekitar stasiun, karena sangat membantu untuk terus berkembang.
"Ini juga sebagai upaya menuju masyarakat Surabaya sejahtera, sebab para UMKM yang tergabung di sini benar-benar UMKM, dan mendaftar dengan surat keterangan dari kelurahan setempat," katanya.
Ia berharap, UMKM Stasiun Gubeng bisa menjadi percontohan untuk tempat lain, sehingga teman UMKM daerah lainnya bisa bekerja sama.(*)