Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pengusaha batik yang juga pemilik Griya Batik Notonegoro, Indi Naidha mengajarkan pengelolaan bisnis digital kepada purna pekerja migran Indonesia (PMI) dalam worskhop yang digelar Migrant Care di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
"Saya mengajak para purna pekerja migran yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan produknya memulai bisnis digital seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi," kata Indi kepada para peserta workshop di Jember.
Menurut dia, bisnis digital juga memudahkan transaksi dan komunikasi secara digital, kemudian memberikan fleksibilitas bagi pelanggan dan pemilik bisnis karena dengan menggunakan internet bisa memperluas jangkauan konsumen.
"Ada banyak cara mengelola bisnis di era digital dengan biaya promosi yang sedikit. Kuncinya adalah mengikuti perkembangan zaman dan memahami penggunaan media sosial dengan baik," ucap anggota DPRD Jember itu.
Ia menjelaskan, para purna pekerja migran dapat mempelajari berbagai platform digital seperti media sosial, e-commerce, atau laman e-commerce, kemudian juga bisa memanfaatkan media sosial dengan membuat konten kreatif, serta berinovasi bisnis dengan tren kekinian sehingga produk yang dijual memiliki ciri khas unik.
"Ada delapan cara untuk memulai bisnis digital di antaranya mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan, riset untuk memahami pasar dan strategi bisnis daring yang tepat, memilih produk yang dijual dan menentukan segmen pasar yang akan dibidik atau target konsumennya," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya siap memberikan pendampingan secara langsung kepada UMKM purna pekerja migran yang memiliki usaha batik ecoprint dengan batik khas Jember untuk dipromosikan dan dibawa ke pameran berskala nasional.
Indi menyayangkan Kepala Disperindag Jember Yuliana Harimurti yang tidak hadir saat diundang menjadi pembicara dan tidak mewakilkan bawahannya dalam kegiatan yang digelar Migrant Care, padahal workshop tersebut sangat penting dalam membantu geliat UMKM purna pekerja migran untuk pertumbuhan sektor ekonomi di Kabupaten Jember.
"Disperindag harusnya memberikan support penuh kepada para UMKM purna pekerja migran untuk mendongkrak perekonomian dan negara harus hadir untuk memberikan motivasi, sehingga pemberdayaan purna PMI tersebut bisa berjalan maksimal," katanya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember memiliki terobosan untuk memperkuat UMKM termasuk UMKM yang dikelola oleh para purna pekerja migran, sehingga sektor ekonomi bisa terus tumbuh dan meningkat di Kota Pandalungan itu.