Majelis Remaja dan Generasi Z Islami (GenZI) Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) mengadakan "Pelatihan Konten Kreator Marketable" yang diikuti 75 peserta GenZI di Surabaya pada 27-28 Juli 2024.
"Kalau ada masjid perhatian kepada remaja atau remaja masjid, ya hal itu sudah sejak dulu, tapi kalau ada masjid yang perhatian pada GenZI ya baru Masjid Al-Akbar," kata Ketua Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS Dr KHM Sudjak MAg saat membuka pelatihan di Surabaya, Sabtu.
Sudjak yang didampingi Bendahara BPP MAS HM Soedarto berpesan agar peserta "Pelatihan Konten Kreator Marketable" (PKKM) mengikuti kegiatan dengan kemanfaatan seoptimal mungkin untuk kemajuan pribadi dan agama.
"PKKM itu pelatihan meningkatkan kemampuan dalam konten yang kreatif dan makin marketable, karena kesulitan pemasaran itulah problem kita, dan pelatihan ini mencari solusi pemasaran. Kalau penghasilan selama ini sudah Rp12 ribu ya ditingkatkan menjadi Rp12 juta," katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Imarah BPP MAS yang juga Pembina GenZI MAS Ustadz HM Ghofirin mengatakan, GenZI merupakan generasi penting karena akan mendominasi era Indonesia Emas 2045.
"Para GenZI inilah yang akan menjadi pemimpin, pengusaha, dai, dan sebagainya. Sekarang, GenZI masih 26,7 persen, bahkan GenZI Jatim saja sekarang sudah 24,8 persen, tapi pada 2035 akan ada 65 persen lebih, maka pelatihan ini sangat penting, bukan kegiatan kaleng-kaleng, tapi serius ke depan," katanya.
Karena itu, MAS berkomitmen menyiapkan GenZI dengan tiga program sebagai "Masjid GenZI" yakni GenZI dakwah, GenZI digital, dan GenZI entrepreneurship.
"GenZI Dakwah antara lain dengan Majelis Subuh GenZI -MSG-, khotmil, pelatihan dai dan pelatihan kepemimpinan. Untuk program GenZI Digital antara lain pelatihan konten kreator yang marketable dan pelatihan manajemen masjid berbasis digital," katanya.
Kemudian untuk program GenZI Entrepreneurship antara lain pelatihan dan bimtek PPKM. "PPKM ini mengajarkan cara membuat konsep bisnis secara digital, lalu membuat, editing video, dan endorser, serta monetization medsos," katanya.
Karena itu, peserta pelatihan GenZI sesi ke-6 ini diseleksi 75 orang dari 180 pendaftar dengan skema 70 persen praktik dan 30 persen teori tentang riset market, strategi market, medsos marketing/analisa, dan strategi iklan medsos.
Pada kesempatan itu, seorang peserta, Khoiril dari Sidoarjo mengapresiasi pelatihan yang diadakan Majelis GenZI MAS.
"Bagus, ada masjid yang peduli kepada kami dari Generasi Z dengan pelatihan terkait dunia digital," kata Khoiril.
"Kalau ada masjid perhatian kepada remaja atau remaja masjid, ya hal itu sudah sejak dulu, tapi kalau ada masjid yang perhatian pada GenZI ya baru Masjid Al-Akbar," kata Ketua Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS Dr KHM Sudjak MAg saat membuka pelatihan di Surabaya, Sabtu.
Sudjak yang didampingi Bendahara BPP MAS HM Soedarto berpesan agar peserta "Pelatihan Konten Kreator Marketable" (PKKM) mengikuti kegiatan dengan kemanfaatan seoptimal mungkin untuk kemajuan pribadi dan agama.
"PKKM itu pelatihan meningkatkan kemampuan dalam konten yang kreatif dan makin marketable, karena kesulitan pemasaran itulah problem kita, dan pelatihan ini mencari solusi pemasaran. Kalau penghasilan selama ini sudah Rp12 ribu ya ditingkatkan menjadi Rp12 juta," katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Imarah BPP MAS yang juga Pembina GenZI MAS Ustadz HM Ghofirin mengatakan, GenZI merupakan generasi penting karena akan mendominasi era Indonesia Emas 2045.
"Para GenZI inilah yang akan menjadi pemimpin, pengusaha, dai, dan sebagainya. Sekarang, GenZI masih 26,7 persen, bahkan GenZI Jatim saja sekarang sudah 24,8 persen, tapi pada 2035 akan ada 65 persen lebih, maka pelatihan ini sangat penting, bukan kegiatan kaleng-kaleng, tapi serius ke depan," katanya.
Karena itu, MAS berkomitmen menyiapkan GenZI dengan tiga program sebagai "Masjid GenZI" yakni GenZI dakwah, GenZI digital, dan GenZI entrepreneurship.
"GenZI Dakwah antara lain dengan Majelis Subuh GenZI -MSG-, khotmil, pelatihan dai dan pelatihan kepemimpinan. Untuk program GenZI Digital antara lain pelatihan konten kreator yang marketable dan pelatihan manajemen masjid berbasis digital," katanya.
Kemudian untuk program GenZI Entrepreneurship antara lain pelatihan dan bimtek PPKM. "PPKM ini mengajarkan cara membuat konsep bisnis secara digital, lalu membuat, editing video, dan endorser, serta monetization medsos," katanya.
Karena itu, peserta pelatihan GenZI sesi ke-6 ini diseleksi 75 orang dari 180 pendaftar dengan skema 70 persen praktik dan 30 persen teori tentang riset market, strategi market, medsos marketing/analisa, dan strategi iklan medsos.
Pada kesempatan itu, seorang peserta, Khoiril dari Sidoarjo mengapresiasi pelatihan yang diadakan Majelis GenZI MAS.
"Bagus, ada masjid yang peduli kepada kami dari Generasi Z dengan pelatihan terkait dunia digital," kata Khoiril.