Konsul Jenderal Gu Jingqi usai acara mengatakan pemberian santunan kepada anak yatim piatu adalah agenda rutin yang dilakukan Konjen RRT yang dilakukan mereka dalam Bulan Ramadhan.
Sebelumnya Konjen RRT juga melakukan hal serupa di Masjid Ceng Ho dan di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Surabaya.
"Kegiatan ini adalah ketiga dalam bulan Ramadhan. Sebelumnya kami memberi santunan kepada 500 anak yatim piatu di Masjid Ceng Ho Surabaya dan 400 anak yatim piatu di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim," kata Gu Jingqi.
Qu Jingqi mengatakan acara seperti ini sudah mereka adakan selama 5 tahun belakangan.
"Kegiatan ini adalah ketiga dalam bulan Ramadhan. Sebelumnya kami memberi santunan kepada 500 anak yatim piatu di Masjid Ceng Ho Surabaya dan 400 anak yatim piatu di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim," kata Gu Jingqi.
Qu Jingqi mengatakan acara seperti ini sudah mereka adakan selama 5 tahun belakangan.
Sebagai diplomat asing, lanjut Qu Jingqi, pihaknya menghormati agama Islam dan juga tradisi-tradisi Ramadhan di Indonesia.
"Tujuan kami memberikan penghormatan kepada Umat Islam di seluruh Indonesia khususnya di Surabaya. Dengan acara ini pula kami ingin menunjukkan persahabatan dari rakyat Tiongkok," ujarnya.
Qu Jingqi menambahkan, di bulan suci ini menjadi momentum untuk setiap orang saling menghormati satu sama lain.
"Ramadhan ini ada kebaikan, terutama sebagai sarana untuk introspeksi diri dari perbuatan yang kurang baik di masa lalu. Ini bisa menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih baik lagi," tutur Qu Jingqi.
Dirinya berharap bisa konsisten mengadakan acara tersebut sebagai tanda persahabatan dan silaturahmi antara rakyat Tiongkok dan Indonesia terutama di Surabaya.(*)
"Tujuan kami memberikan penghormatan kepada Umat Islam di seluruh Indonesia khususnya di Surabaya. Dengan acara ini pula kami ingin menunjukkan persahabatan dari rakyat Tiongkok," ujarnya.
Qu Jingqi menambahkan, di bulan suci ini menjadi momentum untuk setiap orang saling menghormati satu sama lain.
"Ramadhan ini ada kebaikan, terutama sebagai sarana untuk introspeksi diri dari perbuatan yang kurang baik di masa lalu. Ini bisa menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih baik lagi," tutur Qu Jingqi.
Dirinya berharap bisa konsisten mengadakan acara tersebut sebagai tanda persahabatan dan silaturahmi antara rakyat Tiongkok dan Indonesia terutama di Surabaya.(*)