Bojonegoro (Antara Jatim) - PMI Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur optimistis tidak akan kekurangan darah selama Puasa Ramadhan, karena bisa memperoleh tambahan pendonor malam hari untuk menutupi kekurangan darah yang perolehannya menurun sekitar 30 persen per hari.
"Penurunan perolehan pendonor tetap yang datang ke Kantor Unit Transfusi Darah menurun sekitar 30 persen karena Puasa Ramadhan," kata Humas PMI Kabupaten Bojonegoro Ali Syafa'at di Bojonegoro, Senin.
Ia menyebutkan perolehan dari pendonor tetap yang datang ke kantor unit biasanya berkisar 50-100 pendonor per hari, tetapi memasuki Puasa Ramadhan menurun sekitar 30 persen.
Oleh karena itu, pihaknya menggelar donor darah malam hari di seputaran alun-alun untuk menutupi kekurangan darah, selain juga berkeliling dengan mobil unit transfusi darah mencari lokasi yang strategis untuk menarik masyarakat bersedia mendonorkan darahnya.
Saat ini, lanjut dia, mobil unit transfusi darah menggelar donor darah di Islamic Center dan mobil bus donor darah di seputaran alun-alun kota, yang masing-masing bisa memperoleh 10 kantong dan 15 kantong.
Pelaksanaan donor darah di dua lokasi itu, kata dia, PMI mengawali dengan membagi takjil bisa roti dan minuman yang masing-masing 50 paket di setiap lokasi yang dibagikan kepada warga di sekitar lokasi.
Selain itu, lanjut dia, pendonor di dua lokasi itu memperoleh tambahan paket sembako berupa minyak goreng, gula, juga lainnya, selain paket pokok dari PMI yang totalnya senilai Rp50.000 per paket.
"Ya itung-itung kegiatan pembagian takjil untuk memberitahu kepada masyarakat ada kegiatan PMI yang menggelar donor darah," ucapnya, menegaskan.
Sampai sekarang ini, kata dia, stok darah PMI sebanyak 592 kantong, dengan rincian golongan A 189 kantong, B 150 kantong, O 223 kantong dan AB 30 kantong.
"Stok darah itu bisa dimanfaatkan selama tujuh hari. Tetapi, dengan adanya donor darah keliling maka stok darah akan bertahan sehingga tidak sampai kehabisan," ucapnya.
Ia menambahkan PMI tahun lalu juga tidak mengalami kekurangan stok darah sehingga tidak meminta bantuan ke lain daerah selama Puasa Ramadhan.
"Saya kira tahun ini Bojonegoro juga tidak akan kekurangan darah," ujarnya.(*)