Bojonegoro (Antaranews Jatim) - PMI Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan stok darah dengan jumlah 1.029 kantong, di antaranya, 133 kantong cadangan aman untuk mencukupi kebutuhan darah selama Puasa Ramadhan aman.
"Selama Puasa Ramadhan stok darah aman, sebab stok darah yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan darah sejumlah rumah sakit (RS) milik pemerintah kabupaten (pemkab) juga swasta selama dua pekan," kata Humas PMI Bojonegoro Ali Syafa`at, di Bojonegoro, Selasa.
Ia menyebutkan kebutuhan dari dari sejumlah rumah sakit di daerahnya rata-rata mencapai 2.000 kantong per bulan. Meskipun stok darah hanya 1.029 kantong, tapi selama Puasa Ramadhan juga ada kegiatan donor darah untuk menambah stok darah.
Ia merinci sebanyak 1.029 kantong darah itu, untuk golongan A 161 kantong, B 391 kantong, AB 42 kantong dan O 382 kantong per 15 Mei.
"Sebanyak 133 kantong darah yang cadangan itu, sebab belum kami periksa terkait keamanan dari kemungkinan pendonor memiliki penyakit tertentu," ucapnya.
Meskipun stok darah yang tersedia hanya cukup dua pekan, pihaknya, selama Puasa Ramadhan memiliki berbagai program untuk menambah stok darah, sebab biasanya pendonor lesu.
"Selama Puasa Ramadhan biasanya pendonor darah enggan melakukan donor darah. Tapi kami akan melakukan berbagai langkah agar pelaksanaan donor darah tetap berjalan seperti biasanya," ujarnya, menegaskan.
Program yang akan dilaksanakan mulai mengirimkan surat kepada berbagai lembaga pemerintah juga swasta agar bersedia melakukan donor darah.
Selain itu, petugas PMI dengan mobil unit donor darah akan berkeliling ke masjid-masjid untuk melaksanakan donor darah bagi para jamaah Shalat Tarawih dan menyiapkan satu mobil donor darah yang siaga di seputaran alun-alun juga menerima pendonor darah.
"PMI dengan mobil unit donor darah akan berkeliling melayani masyarakat yang ingin donor darah," ucapnya.
Di kantor PMI, kata dia, juga tetap melayani pendonor darah, bahkan bagi pendonor selama Puasa Ramadhan memperoleh bingkisan sembako, di antaranya, berisi beras, selain juga makanan lainnya.
"Adanya berbagai program yang akan dijalankan kami yakin kebutuhan darah bisa tercukupi tanpa harus mengambil darah dari luar daerah selama Puasa Ramadhan," ujarnya. (*)