Madiun (Antara Jatim) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun segera menggelar operasi pasar murni atau OPM di wilayah setempat guna mengendalikan kecederungan kenaikan harga bahan pangan menjelang Lebaran 2017.
"Hal itu hasil koordinasi kami bersama dengan tim TPID yang terdiri dari Bank Indonsia, Bulog, Pertamina, Pemkot Madiun, dan pihak terkait lainya," ujar Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Kota Madiun, Harum Kusumawati, kepada wartawan, Kamis.
Sesuai rencana, OPM akan digelar selama 19 hari menjelang lebaran, yakni mulai tanggal 29 Mei hingga 16 Juni 2017. Saat itu, diprediksi harga sedang melonjak tinggi-tingginya karena semakin mendekati lebaran.
"Adapun komoditas yang akan dioperasipasarkan antara lain, telur ayam ras, daging sapi, beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu," kata dia.
Menurut dia, OPM akan dilakukan secara bergiliran di tiga kecamatan yang ada di Kota Madiun. Yakni Kecamatan Kartoharjo mulai tanggal 29 Mei-3 Juni, Kecamatan Taman pada tanggal 4 Juni-10 Juni, dan Kecamatan Manguharjo pada tanggal 11 Juni-16 Juni.
Nantinya, dalam OPM, harga yang diterapkan biasanya di bawah harga pasar karena ongkos angkut dari produsen atau distributor ke konsumen ditanggung oleh TPID.
Pihak TPID berharap, dengan OPM tersebut kenaikan harga kebutuhan pokok, terlebih yang dioperasipasarkan, dapat turun. Sehingga, inflasi yang terjadi di Kota Madiun pada kondisi menjelang memometum lebaran dapat ditekan seminim mungkin.
Sebab, inflasi yang terlalu tinggi di suatu daerah sangat tidak baik. Dimana inflasi yang tinggi berakibat melemahnya daya beli masyarakat yang juga berakibat pada menurunnya daya saing perekonomian daerah setempat.
Sesuai data BPS Kota Madiun, laju inflasi Kota Madiun pada bulan April 2017 mencapai sebesar 0,45 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 125,94. Laju tersebut merupakan peringkat kedua dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur setelah Banyuwangi sebesar 0,48 persen.
Adapun hal yang mempengaruhi laju inflasi tersebut adalah kenaikan tarif dasar listrik, bawang putih, tarif pulsa ponsel, sepeda motor, dan kue kering berminyak.
Karena itu, tim TPID memandang sangat perlu untuk melakukan operasi pasar pasar guna membantu menstabilkan harga dan menekan inflasi. (*)