Kediri (Antara Jatim) - Sebanyak 13 pelajar SMP dari berbagai sekolah di Jawa Timur, unjuk kebolehan membuat patung yang disesuaikan dengan tema budaya lokal masing-masing daerah.
"Ada 13 pelajar yang ikut. Mereka membuat patung yang temanya juga menyesuaikan 'local genius' (kearifan lokal)," kata juri lomba cipta seni patung Totok Priyoleksono di kawasan wisata Goa Selomangleng Kediri, Jumat.
Kegiatan lomba itu diikuti pelajar tingkat SMP se-Jatim. Acara itu masuk dalam rangkaian Pekan Seni Pelajar Provinsi Jatim yang digelar 25-29 April 2017.
Ia mengatakan, para pelajar tersebut bebas berkarya. Bahan yang digunakan pun terserah mereka, baik menggunakan plastisin, tanah liat, maupun kayu.
"Kalau bahan plastisin, tanah liat itu menggunakan teknik model, sementara jika dari kayu teknik langsung jadi," katanya.
Pria yang mengajar seni patung di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya tersebut mengatakan, juri memiliki kriteria khusus menilai hasil karya tangan para peserta.
Beberapa yang dinilai yaitu kreativitas, estetika, kesesuaian dengan tema, hingga artistik. Setiap hasil karya akan diteliti satu per satu.
Selain itu, ia juga mengatakan setiap peserta juga diharuskan membuat narasi tentang hasil karyanya. Narasi itu juga menentukan apakah yang bersangkutan lolos seleksi atau tidak.
"Dia juga harus menuliskan, membuat narasi apa idenya itu, bagaimana cara mengkreasikan hingga bentuk. Jadi, harus sinkron antara ide dan bentuk," katanya menjelaskan.
Ia akan sangat menghargai jika masing-masing peserta akan mengutamakan kearifan lokal masing-masing daerah. Dengan itu, ia akan bisa menyerap kekuatan dari masing-masing daerah, sehingga kekayaan alam di daerah pun bisa ditampilkan lewat kerajinan membuat patung.
Ia mengatakan, kearifan lokal di Jatim sangat luar biasa. Ia pun berharap, dengan acara seperti ini, bisa semakin meningkatkan semangat generasi muda untuk terus mencintai budaya dan melestarikannya.
Para peserta tersebut ditempatkan di ruangan tersendiri. Bahan-bahan pun mereka siapkan sendiri, sehingga saat lomba digelar mereka sudah siap.
Dalam kegiatan tersebut, beragam lomba digelar, yaitu lukis poster, desain tekstil, patung, teater tradisi, samrah, tari, musik tradisi, paduan suara, cipta baca puisi, musikalisasi puisi, dan pawai budaya. Kegiatan itu berlangsung hingga 29 April 2017, termasuk pengumuman daerah pemenang. (*)