Ponorogo (Antara Jatim) - Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjend TNI Kustanto Widiatmoko, Senin menyambangi 19 keluarga pengungsi yang mulai menempati barak/rumah relokasi sementara di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Datang dengan didampingi Komandan Korem 081/DSJ Madiun Kolonel Inf Piek Budyakto, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dan jajaran Forpimda Ponorogo, pangdam menyempatkan melihat lokasi tanah longsor dan rumah relokasi sementara dan berdialog dengan sejumlah pengungsi.
Mayjend TNI Kustanto Widiatmoko yang mulai menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya menggantikan Mayjend TNI I Made Sukadana sejak 31 Maret 2017 itu mengakhiri kegiatan kunjungannya di Banaran dengan menyerahkan simbolis bantuan aneka sembako, pakaian serta peralatan mandi kepada perwakilan pengungsi.
"Saya memastikan pengungsi mendapat tempat penampungan (relokasi) sementara yang layak huni," kata Pangdam saat simbolis menyerahkan rumah relokasi sementara hasil pembangunan 120 personel TNI selama sepekan terakhir.
Dalam kesempatan itu, Pangdam menegaskan kesiapan TNI dalam membantu Pemkab Ponorogo dalam menyiapkan bangunan relokasi permanen untuk para pengungsi.
"Pada prinsipnya kami siap. Selain unsur kewilayahan, kalau nanti memang dibutuhkan unsur-unsur membangun hunian tetap dengan dukungan satuan zeni, kami akan siapkan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa secara personel dan peralatan cukup untuk dikerahkan dalam program pembangunan rumah permanen bagi pengungsi.
Saat ini pembangunan rumah permanen belum dimulai karena masih menunggu kebijakan dan hasil koordinasi dengan Pemprov Jatim.
"Dengan kebijakan pemerintah daerah yang tentunya juga akan menggerakkan warga dan tim relawan BPBD dalam program rumah relokasi permanen maka saya yakin pengerjaannya nanti akan lebih cepat selesai," ujarnya.
Selain komitmen pengerahan personel TNI dari satuan zeni bangunan untuk pembangunan relokasi permanen 40 pengungsi, Pangdam juga menegaskan kesiapan mereka dalam membantu upaya BPBD Ponorogo dalam upaya normalisasi sungai Tangkil yang tersumbat lumpur.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat dikonfirmasi belum memastikan kapa relokasi permanen akan dilakukan, dengan alasan menunggu persetujuan gubernur.
BPBD Ponorogo saat ini masih mengajukan anggaran pembangunan rumah warga korban longsor dengan pengajuan anggaran Rp80 juta dan Rp160 juta, dengan proyeksi rumah tipe 48 untuk setiap KK yang mendapat jatah bantuan relokasi.(*)
Pangdam Sambangi Pengungsi di Rumah Relokasi Sementara
Senin, 17 April 2017 19:41 WIB
"Pada prinsipnya kami siap. Selain unsur kewilayahan, kalau nanti memang dibutuhkan unsur-unsur membangun hunian tetap dengan dukungan satuan zeni, kami akan siapkan," ujarnya.