Surabaya (Antara Jatim) - Perhotelan di lima daerah yakni Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan Bali mengalami pertumbuhan positif, karena selain jumlahnya meningkat, pelayanan yang diberikan juga bagus dengan banyaknya pengguna yang memberikan kesan baik terhadap hotel di lima wilayah itu.
Manager Humas Traveloka, atau perusahaan daring yang bergerak di bidang pemesanan hotel, tiket pesawat dan kereta api, Busyra Oryza di Surabaya, Rabu mengatakan secara data jumlah hotel di lima wilayah itu yang tergabung dalam jaringan Traveloka meningkat rata-rata 20 persen, hal itu ditandai dengan jumlah keanggotaanya secara umum yang meningkat.
Ia mengatakan pada tahun 2016 jumlah hotel dan penginapan yang tergabung dalam keanggotaan daring Traveloka mencapai 10 ribu hotel, dan tahun 2017 meningkat menjadi 14 ribu hotel se-Indonesia.
"Kami kini berusaha terus semaksimal memberikan pelayanan terbaik kepada peserta atau jaringan hotel yang tergabung dengan kami, dan keanggotaan kami meningkat tidak hanya hotel berbintang, namun juga kelas melati dan jenis Guest House," katanya.
Busyra mengatakan, selama Januari hingga Desember 2016, Traveloka menerima jutaan ulasan atau kesan tamu hotel yang kemudian menjadi dasar penentuan hotel terbaik, sehingga terpilih sebanyak 240 hotel, dengan 28 hotel berada di Surabaya, sisanya tersebar di Bali, Yogyakarta dan Bandung dan Jakarta.
"Oleh karena itu, beberapa waktu lalu kami perusahaan internet penyedia aplikasi travel booking untuk destinasi lokal dan internasional pernah menyelenggarakan Traveloka Hotel Awards 2017 untuk kali pertama," ucapnya.
Ia menjelaskan, Traveloka Hotel Awards 2017 merupakan ajang penghargaan yang diberikan Traveloka kepada hotel yang meraih predikat terbaik berdasarkan ulasan atau kesan pengguna.
Sementara itu, pertumbuhan positif perhotelan juga diakui oleh Direktur PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI), atau perseroan yang membawahi Hotel Garden Palace Surabaya, Peterjanto Suharjono.
Menurutnya, selama kuartal III/2016 perseroannya mencatatkan kinerja pendapatan mencapai Rp59,3 miliar, atau naik dibandingkan capaian pada 2015 yang hanya mencapai Rp57,5 miliar.
Sedangkan laba kotor tercatat Rp 32 miliar naik dari 2015 yakni Rp30,2 miliar, dan laba bersih mencapai Rp2,1 miliar atau naik tipis dibanding 2015 yang mencapai Rp2 miliar.
Sedangkan aset, perseroan mencatatkan kinerjanya mencapai Rp808 miliar, atau naik dibandingkan 2015 yang mencapai Rp794 miliar, sehingga rata-rata pertumbuhan pendapatan sebesar 3,06 persen, dan pertumbuhan laba 5,42 persen.
Peterjanto menargetkan tingkat okupansi atau hunian bisa mencapai 62,35 persen, karena postifnya pertumbuhan perhotelan.
"Oleh karena itu, kami masih percaya diri dengan posisi hotel kami yang berada di tengah kota," tuturnya.(*)