Sumenep (Antara Jatim) - Kalangan wartawan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengingatkan pemerintah daerah setempat akan pentingnya sekolah pariwisata bila ingin mengembangan potensi pariwisata.
"Keberadaan sekolah pariwisata merupakan hal vital, jika pemerintah daerah benar-benar serius akan mengembangkan Sumenep sebagai daerah wisata yang diperhitungkan di tingkat nasional hingga internasional," ujar wartawan salah satu media cetak yang bertugas di Sumenep, Moh Rifai, di Sumenep, Selasa.
Pada pertengahan Maret 2017, Rifai bersama sebelas wartawan lainnya dan pelaku usaha wisata menjadi peserta bimbingan teknis pariwisata yang digagas Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraha (Disparbudpora) Sumenep.
Selain studi banding ke sejumlah objek wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, kalangan wartawan dan pelaku usaha wisata di Sumenep itu juga berdiskusi dengan pimpinan dan staf Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat.
Bimbingan teknis yang melibatkan wartawan, pelaku usaha wisata, dan juga staf disparbudpora itu merupakan rangkaian program persiapan Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018.
Pada akhir 2016, Pemkab Sumenep mencanangkan 2018 sebagai tahun kunjungan wisata setempat.
"Pengembangan pariwisata di Sumenep harus diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM). Pariwisata itu proses yang berkelanjutan dan ketersediaan SDM merupakan hal wajib," kata Rifai, menerangkan.
Ia yang Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumenep itu meminta disparbudpora sebagai instansi terkait di pemerintah daerah menginisiasi terbentuknya sekolah pariwisata.
Sejumlah pemerintah daerah yang fokus mengembangkan objek wisatanya telah memiliki sekolah pariwisata maupun minimal menjalin kerja sama dengan pengelola sekolah pariwisata dalam rangka penyiapan SDM bidang pariwisata.
"Sekali lagi, pariwisata itu proses yang berkelanjutan dan tanpa henti. Keberadaan sekolah pariwisata dan alumninya bisa menjadi katalisator tumbuh dan berkembangnya pola pikir dan budaya wisata di kalangan warga," ujarnya.
Rifai berharap pemerintah daerah menjadikan Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018 sebagai momentum untuk mengembangkan pariwisata yang lebih baik dan selanjutnya mampu menjadi bagian dari peningkatan kesejahteraan warga.
"Kami sudah bertemu dan berdiskusi dengan kawan-kawan lainnya yang menjadi peserta bimtek pariwisata. Sumenep itu memiliki banyak potensi alam dan budaya yang sangat layak dikembangkan sebagai objek wisata. Pemerintah daerah harus serius mengembangkannya," katanya.
Sementara Kepala Disparbudpora Sumenep, Sufiyanto menjelaskan, pihaknya tidak akan berjalan sendiri dalam mengembangkan pariwisata setempat.
Selain instansi di lingkungan pemerintah daerah, semua elemen masyarakat di Sumenep akan diajak untuk bersinergi mengembangkan dan memajukan pariwisata.
"Kami akan bersikap terbuka. Silakan menyumbangkan ide maupun masukan yang riil dan proporsional demi majunya pariwisata di Sumenep. Kami tidak akan menutup pintu," katanya. (*)