Sumenep (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mendorong kelompok sadar wisata (pokdarwis) di masing-masing destinasi wisata setempat menyediakan fasilitas penunjang untuk kenyamanan para pengunjung.
"Selama tidak bertentangan dengan aturan main dan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait di pemerintah daerah, silakan pokdarwis bangun fasilitas atau sarana penunjang di objek destinasi wisata yang dikelolanya," kata Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi di Sumenep, Jawa Timur, Minggu.
Ia menjelaskan, puluhan objek destinasi wisata di Sumenep memang belum dikelola secara resmi oleh pihak terkait di pemerintah daerah.
Hingga sekarang hanya tiga objek destinasi wisata yang dikelola secara resmi oleh Pemkab Sumenep, yakni Keraton dan Museum Sumenep di Kecamatan Kota, Pantai Lombang di Batang Batang, dan Pantai Slopeng di Dasuk.
Sementara di objek destinasi wisata yang belum dikelola oleh pemerintah daerah, seperti Pantai Sembilan di Pulau Giligenting, Kecamatan Giligenting, dan Pulau Giliyang di Dungkek, peran pokdarwis memang lebih dominan dalam pengelolaannya.
"Namun, bukan berarti kami di pemerintah daerah membiarkan objek destinasi wisata tersebut. Kami senantiasa memantau sekaligus membina pokdarwis dalam pengembangan objek destinasi wisata itu," kata Fauzi, menerangkan.
Salah satu kewajiban pemerintah daerah adalah membina pokdarwis agar mereka bisa memberikan pelayanan maksimal kepada para wisatawan.
Pemerintah daerah tidak akan melarang pokdarwis untuk membangun fasilitas atau sarana penunjang jika memiliki kemampuan dengan catatan tidak menabrak aturan main.
"Dalam konteks itu, koordinasi antara pokdarwis dengan kami di pemerintah daerah merupakan sebuah kewajiban. Sinergi antara pemerintah daerah dengan elemen masyarakat yang peduli wisata adalah hal penting," ujarnya.
Fauzi menjelaskan, sesuai hasil evaluasinya, sejumlah pokdarwis memiliki komitmen serius untuk mengembangkan objek destinasi wisata yang ditandai dengan menyiapkan fasilitas atau sarana penunjang secara swadaya.
"Pengembangan wisata memang harus melibatkan peran serta warga setempat, utamanya pokdarwis. Program Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018 yang kami canangkan sejak beberapa waktu lalu itu akan lebih mudah terealisasi dengan dukungan warga," katanya.
Sejak beberapa waktu lalu, Pemkab Sumenep mencanangkan Program Tahun Kunjungan Wisata 2018 yang tujuannya, di antaranya lebih mengenalkan potensi dan objek destinasi wisata setempat kepada publik dan menaikkan angka kunjungan wisatawan.
Sesuai data di Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, sebanyak 854.614 wisatawan nusantara dan 1.332 wisatawan mancanegara berkunjung ke 20 objek destinasi wisata setempat pada 2016. (*)