Bojonegoro (Antara Jatim) - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merengut tiga warga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sejak 1 Januari lalu, kata Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Wheny Dyahdia di Bojonegoro, Selasa.
Sesuai data, tiga penderita DBD yang meninggal dunia, antara lain, Firja Malihah (4) asal Kelurahan Banjarjo, dan Aleksa (7) asal Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota.
Menurut dia, penderita DBD tidak harus meninggal dunia sepanjang tidak terlambat dibawa ke rumah sakit (RS).
Penderita DBD yang meninggal dunia, lanjut dia, rata-rata kondisinya sudah parah ketika dibawa ke rumah sakit (RS).
"Selama Maret baru satu penderita DBD data yang masuk, karena data jumlah penderita DBD yang menjalani rawat inap di rumah sakit dan puskesmas belum dilaporkan ke dinkes," ucapnya menambahkan.
Ia membenarkan jumlah penderita DBD tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun lalu, karena selama tiga bulan tercatat hanya ada 55 kasus penderita DBD, di antaranya, tiga penderita meninggal dunia.
Jumlah penderita DBD itu jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu dalam waktu tiga bulan penuh yaitu Januari, Februari dan Maret, dengan jumlah 286 kasus DBD, di antaranya, delapan penderita DBD meninggal dunia.
Meski terjadi penurunan jumlah penderita DBD, lanjut dia, kewaspadaan menghadapi penyebaran penyakit DBD tetap dilakukan karena masih musim hujan.
"Musim hujan berpeluang mempercepat berkembangnya nyamuk "Aedes aegypti"," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi penyebaran DBD dengan melakukan gerakan 3 M plus yaitu menguras, mengubur dan menutup.
"Untuk plusnya kalau tidur memanfaatkan selimut, atau obat nyamuk," ucap Kepala Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Totok Ismanu, menambahkan.
Yang jelas, lanjut Totok, pengasapan hanya membunuh nyamuknya, sedangkan jentik-jentiknya tidak ikut mati.
"Gerakan 3 M plus sangat dibutuhkan, untuk bisa membasmi jentik-jentiknya," katanya, menegaskan.
Seorang warga Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota, Bojonegoro Muh. sudjud, menambahkan di lingkungannya sejumlah warga diindikasikan menderita DBD, di antaranya, salah satu penderita DBD meninggal dunia.
"Setelah ada penderita yang meninggal dunia petugas dinkes datang untuk melakukan pengasapan," ucapnya. (*)
Tiga Penderita DBD di Bojonegoro Meninggal Dunia
Selasa, 14 Maret 2017 15:00 WIB
"Selama Maret baru satu penderita DBD data yang masuk, karena data jumlah penderita DBD yang menjalani rawat inap di rumah sakit dan puskesmas belum dilaporkan ke dinkes," ucapnya menambahkan.