Jember (Antara Jatim) - Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Candijati 1, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur terpaksa belajar di teras dan mushalla sekolah setempat karena atap ruang kelasnya runtuh.
"Atap ruang kelas 2 runtuh saat kegiatan belajar mengajar pada pekan lalu, bahkan reruntuhan atap itu menimpa siswa kelas II yang berada di bawahnya dan dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat," kata Kepala SDN Candijati 1 Sudarna di sekolah setempat, Kamis.
Ia mengatakan siswa yang tertimpa reruntutan atap itu bernama Rangga dan harus mendapatkan empat jahitan di kepalanya, sehingga pihak sekolah melakukan kegiatan belajar di luar ruang kelas untuk mengantisipasi kejadian yang serupa.
"Kondisi ruang kelas I, II, dan III hampir sama yakni atapnya sudah rusak berat dan lapuk, sehingga puluhan siswa tersebut harus belajar di teras, mushala dan ruang perpustakaan dengan kondisi seadanya," tuturnya.
Sebanyak 20 siswa kelas I SDN Candijati 1 belajar di teras sekolah, sedangkan sebanyak 30 siswa kelas II juga harus belajar di mushalla dan puluhan siswa kelas III juga menempati ruangan perpustakaan.
"Kami sudah melaporkan kejadian runtuhnya atap ruang kelas kepada pihak Dinas Pendidikan Jember, sehingga kami berharap ada perbaikan ketiga ruang kelas tersebut, agar proses kegiatan belajar bisa dilakukan di dalam ruang kelas lagi," katanya.
Meskipun belajar dengan kondisi darurat, lanjut dia, pihak sekolah tetap memberikan semangat kepada para siswa untuk rajin belajar dalam kondisi apapun, sehingga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Candijati 1 Kecamatan Arjasa tetap berjalan seperti biasanya.
"Kami tidak tinggal diam karena pihak sekolah juga memperbaiki atap ruang kelas II yang roboh itu dengan menggunakan dana sumbangan dari orang tua siswa dan guru di sekolah setempat, agar siswa bisa belajar kembali di ruang kelas," ujarnya menambahkan.
Sementara salah seorang siswa kelas I Reta berharap bisa kembali menempati ruang kelasnya karena belajar di teras sekolah tidak nyaman dan konsentrasi siswa terganggu, namun ia mengaku tetap rajin belajar.
"Mudah-mudahan ruang kelas yang rusak bisa segera diperbaiki karena kami takut kejatuhan atap seperti siswa kelas II, sehingga mau tidak mau harus terpaksa belajar di teras sekolah," ujarnya.
Data Dinas Pendidikan Jember tercatat jumlah ruangan kelas yang rusak berat, sedang, dan ringan sebanyak 7.743 ruangan yang tersebar hampir merata di 31 kecamatan di Jember.(*)