Jember (Antarajatim) - Puluhan siswa kelas 1 dan 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Biting 4 Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur harus mengikuti kegiatan belajar di teras sekolah karena dua ruang kelas sekolah setempat rusak parah.
"Ruang kelas itu rusak parah sejak November 2015 dan sering bocor saat hujan deras, sehingga sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar selama setahun terakhir," kata Kepala SDN Biting 4 Hartono di sekolah setempat, Senin.
Jumlah siswa di SDN Biting 4 sebanyak 100 orang dengan rincian siswa kelas I sebanyak 17 siswa, kelas II sebanyak 18 siswa, kelas III sebanyak delapan siswa, kelas IV sebanyak 18 siswa, kelas V sebanyak 20 siswa, dan kelas VI sebanyak 19 siswa.
"Sekolah kami hanya memiliki empat ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar yakni untuk siswa kelas II, IV, V, dan VI, sehingga siswa kelas I dan III terpaksa belajar di luar ruang kelas," katanya.
Meskipun ruang kelas 1 dan kelas 2 rusak parah, lanjut dia, pihak sekolah tetap melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di depan ruang kelas dan teras sekolah dengan kondisi seadanya.
"Siswa kelas I dan III belajar dengan lesehan beralaskan tikar, namun kondisi keterbatasan itu tidak mempengaruhi semangat guru dan siswa untuk tetap belajar seperti biasanya," ujarnya.
Hartono mengaku sudah mengajukan usulan perbaikan ruang kelas kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Jember pada tahun 2015 dan 2016, namun hingga kini belum ada jawaban dari pihak dinas terkait.
"Kami berharap ada perbaikan ruang kelas, sehingga siswa tidak lagi belajar lesehan di teras sekolah karena konsentrasi siswa agak terganggu ketika belajar di luar ruang kelas," katanya.
Salah seorang siswa kelas III SDN Biting 4 Tasya mengaku kurang nyaman belajar di teras sekolah karena kurang maksimal untuk konsentrasi mengikuti materi kegiatan belajar yang diberikan oleh guru.
"Saya berharap ruang kelas segera diperbaiki, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan di ruang kelas kembali," tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jember Bambang Hariono belum berhasil dikonfirmasi terkait dengan persoalan tersebut.(*)
Video oleh : Hamka