Probolinggo (Antarajatim) - Puluhan nelayan di Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dilatih menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan yakni gillnet millenium dan bubu lipat.
"Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Banyuwangi menggelar pelatihan pengoperasian alat tangkap gillnet millenium dan bubu lipat sejak Senin hingga Jum’at (10/3) di Probolinggo," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Wahid Noor Azis di Probolinggo, Rabu.
Menurutnya pelatihan yang digelar di Kantor Diklat UPT PTPI Mayangan tersebut dilakukan dalam rangka untuk mengenalkan kepada para nelayan yang ada di Desa Gili Ketapang terhadap alat tangkap yang ramah lingkungan.
"Ada sebanyak 70 nelayan dari Desa Gili Ketapang yang mendapat pelatihan pengoperasian alat tangkap gillnet millenium dan bubu lipat itu," katanya.
Bagi sebagian masyarakat, lanjut dia, alat tangkap tersebut tergolong masih baru, sehingga ada yang masih belum mampu mengoperasikannya dengan baik, sehingga nelayan diharapkan mampu mengoperasikan, merawat dan memperbaikinya dengan baik ketika sudah mengenal alat tangkap tersebut.
"Melalui pelatihan itu, nelayan yang ada di Pulau Gili Ketapang diharapkan dapat memiliki alat tangkap gillnet millennium dan bubu lipat, serta mempu mengoperasikan alat tangkap yang ramah lingkungan itu," ujarnya.
Ia berharap nelayan di Probolinggo mampu menjaga kelestarian sumber daya laut untuk keberlangsungan populasi ikan di Kabupaten Probolinggo, setelah nelayan di kabupaten setempat mampu menggunakan alat tangkap gillnet millenium dan bubu lipat tersebut.
Sebelumnya Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (trawl) dan Pukat Tarik (seinen nets) sudah disosialisasikan ke sejumlah daerah dan secara resmi aturan itu diberlakukan mulai 1 Januari 2017.
Bahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak Januari 2017 mulai mengubah fokus pendampingan kepada nelayan yang menggunakan alat tangkap pukat hela dan pukat tarik di sejumlah daerah dan memberikan pendampinga kepada nelayan untuk menerapkan penggunaan alat tangkap baru yang ramah lingkungan seperti gillnet millenium.(*)