Jember (Antarajatim) - Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Jember membantah kabar tentang nenek sebatang kara bernama Sulimah alias Bu Rokaya (87) yang makan rumput karena kelaparan di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Kami sudah mengecek informasi itu dan ternyata tidak benar. Ketika kami mendengar adanya warga makan rumput melalui salah satu radio swasta di Jember, kami segera menindaklanjuti dengan mengecek di lapangan," kata Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinas Sosial Jember Susianto saat dihubungi melalui telepon selulernya di Jember, Kamis.
Berdasarkan informasi yang didapat petugas di lapangan, lanjut dia, nenek Sulimah tersebut sebenarnya tidak makan rumput, namun makan dedaunan sembukan yang biasa digunakan sebagai obat alami untuk buang angin.
"Saat itu nenek Sulimah mengalami perut kembung dan susah buang angin, sehingga mencari daun sembukan untuk dikonsumsi. Ketika itu ada tetangga yang bertanya sudah makan apa belum, kemudian nenek itu menjawab sekenanya dengan jawaban sudah makan suket (rumput), padahal tidak" katanya.
Menurutnya Tim TKSK sudah bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan pendataan terhadap warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) karena berdasarkan data Bu Rokaya sudah tercatat sebagai penerima program beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang kini namanya diganti program beras untuk masyarakat prasejahtera (rastra).
"Ketika ada informasi warga yang kekurangan atau PMKS, baik itu melalui media sosial maupun media massa, maka kami segera mengecek di lapangan terkait dengan kebenaran informasi itu," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan istri Ketua RT setempat Muawanah yang membantah keras warganya makan rumput karena sehari-hari nenek sebatang kara tersebut diberi makan oleh tetangganya.
"Tidak benar kalau warga saya makan rumput karena tetangga di sini selalu memberikan nasi dan lauk pauk seadanya kepada Bu Rokaya, bahkan ketika saya tanya kepada para tetangga, mereka tidak pernah lupa memberi makan kepada nenek Sulimah itu," katanya.
Nenek yang tinggal di atas tanah milik PTPN tersebut sering mengonsumsi daun-daunan yang bisa dimakan, daun sembukan dan dedak jagung karena hidup sebatang kara yang tidak memiliki anak, sedangkan suaminya sudah meninggal dunia sejak lama.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kepala Dinas Sosial Jember Santi mengatakan nenek Sulimah tersebut sudah dibawa ke Panti Wreda di Desa Kasiyan, Kecamatan Puger, karena tempat tinggal yang ditempati bukan tanahnya, melainkan milik PTPN.
"Kami akan merawat nenek Sulimah seperti warga lanjut usia lainnya di Panti Wreda karena beliau tidak memiliki anak dan sanak saudara di Jember," katanya.(*)