Jember (Antara) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur meluncurkan aplikasi "Mobile Screening" untuk mendeteksi penyakit kronis sejak dini yang meliputi penyakit diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner.
"Skrining riwayat kesehatan merupakan tambahan fitur di aplikasi BPJS Kesehatan Mobile, sehingga masyarakat dapat lebih mudah untuk melakukan deteksi dini risiko penyakit kronis tersebut yang dapat diakses melalui handphone android," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jember Tanya Rahayu di Kantor BPJS setempat, Rabu.
Menurutnya aplikasi itu dikembangkan Departemen Promotif dan Preventif BPJS Kesehatan pusat untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat dalam mengetahui pencegahan penyakitnya karena lebih baik mencegah dari pada mengobati penyakit.
"Dengan adanya aplikasi itu, masyarakat lebih mudah dan cepat mengetahui secara dini risiko penyakit yang dideritanya dan secara langsung mengakses Fasiltas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yan dipilihnya hingga tingkat lanjutan," katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan "Mobile Screening" sangat bermanfaat karena mempermudah peserta untuk dapat mengetahui kondisi kesehatan dan risiko penyakit kronis sejak dini melalui gadget yang menggunakan plattform android masing-masing.
"BPJS Kesehatan mengembangkan aplikasi ini karena hampir sebagian besar masyarakat mencari informasi melalui internet dengan menggunakan telepon seluler Android," katanya.
Tania menjelaskan peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store, kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan dan peserta juga diminta untuk mengisi 47 pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang diderita, dan pola makan.
Dalam pengisian itu, lanjut dia, harus dilakukan secara jujur dan tidak boleh asal-asalan karena hal tersebut akan mempengaruhi hasil yang akan muncul dalam aplikasi tersebut.
Hasil lanjut skrining riwayat kesehatan itu dapat berupa hasil risiko rendah, hasil risiko sedang, dan tinggi, sehingga apabila hasil risiko rendah, maka peserta disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan aktifitas fisik secara rutin minimal 30 menit.
"Jika hasil risiko sedang/tinggi peserta disarankan berkunjung ke Fasilitas Tingkat Pertama (FKTP) untuk konsultasi dengan dokter seputar kondisi kesehatannya," ujarnya.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan 2016 yang telah melakukan skrining riwayat kesehatan kepada peserta JKN-KIS di seluruh Indonesia tercatat kategori penyakit diabetes melitus terdapat 702.944 peserta berisiko rendah, 36.225 peserta berisiko sedang, dan 651 peserta berisiko tinggi.
Sedangkan untuk kategori penyakit hipertensi tercatat sebanyak 632.760 peserta berisiko rendah, sebanyak 104.967 peserta berisiko sedang, dan 2.093 peserta berisiko tinggi. Untuk kategori penyakit ginjal kronik sebanyak 715.682 peserta didiagnosa memiliki risiko rendah, 23.307 peserta berisiko sedang, dan 831 peserta berisiko tinggi.
Untuk penyakit jantung koroner sebanyak 680.172 peserta berisiko rendah, kemudian sebanyak 57.692 peserta berisiko sedang, dan 1.956 peserta berisiko tinggi.
"Trennya penderita empat penyakit kronis itu mengalami kenaikan setiap tahun di Kabupaten Jember, sehingga diharapkan dengan fitur Mobile Screening dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta BPJS Kesehatan," tuturnya, menambahkan.(*)