Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mendorong seluruh satuan kerja/organisasi perangkat daerah setempat untuk mengoptimalkan sistem penilaian pegawai berbasis kinerja di wilayah tugas masing-masing.
"Selama ini penilaian kinerja pegawai DP3 PNS (daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil) hanya menyasar pada kinerja, namun belum menyentuh pada sasaran maupun target prestasi pegawai itu sendiri," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Trenggalek Pariyo, Selasa.
Karenannya, Pariyo mengimbau seluruh pejabat di lingkup Pemkab Trenggalek untuk mengubah kebiasaan lama, yakni kebiasaan "ewuh-pakewuh" memberikan nilai sesuai realita terhadap jajarannya.
"Yang buruk silahkan menilai buruk dan baik nilailah baik," imbau Pariyo.
Ia berharap ke depan kinerja pegawai nantinya dapat berjalan objektif.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak yang turut hadir didampingi Wakil Bupati Mochammad Nur Arifin dalam kesempatan sebelumnya meminta kesepakatan dengan seluruh pejabat yang ada untuk menilai kinerja jajarannya secara objektif.
"Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kita kepada masyarakat. Sebab kinerja kami, bupati dan wakil bupati juga dinilai oleh masyarakat," ucap Emil.
Tak berhenti dengan lisan, Emil dan Arifin lalu memangil satu per satu OPD dan ditanyai langsung mengenai target yang ingin diraih pada 2017.
Dalam kesempatan itu Emil dan Arifin meminta target yang ingin diraih kali ini tidak hanya sekedar kegiatan rutin yang dilakukan saja, melainkan harus ada pembeda dari tahun sebelumnya serta penetapan target yang harus jelas.
"Contoh saja, kita tidak sekedar mengadakan festival saja karena mungkin itu rutin dilakukan. Namun yang harus dicapai adalah mengadakan festival sekelas nasional yang dihadiri sekian ribu wisatawan, atau mengegolkan tari Turonggo Yakso sehingga menjadi warisan budaya tak benda," katanya.
Satu-persatu pejabat bidang dari berbagai OPD ditanyakan program yang diambil, dan dalam waktu 1x24 jam mereka diminta menyusun sasaran target yang akan dicapai di tahun 2017.
"Ini bagian dari upaya kami membina birokrasi agar benar-benar amanah dan profesional," katanya.
Emil berharap, ke depan para pegawai di lingkup Pemkab Trenggalek bisa bekerja sesuai dengan target kinerja yang telah disepakati bersama itu.
"Terlihat tadi saya guyon (bercanda) di awal. Terlihat saya tantang yang tidak menganggap ini penting silahkan keluar. Padahalnya tidak ada yang angkat tangan ketika saya tantang SKP (sasaran kerja pegawai) ini penting atau tidak. Kita ajak kontrak mati dalam waktu lima detik, artinya ayolah kita sikapi ini serius," kata Emil.
Emil menuturkan sempat menguji satu-persatu SKPD yang ada.
"Contohnya misalnya dari dinas pelayanan, perekonomian dan beberapa dinas lainnya. Kalau menyusun kegiatan itu perlu ditargetkan. Misalnya, menyelenggarakan tiga acara atau event. Bila acaranya kelas teri dan kelas kakap itu kan menjadi berbeda dalam sasaran kinerja," ujarnya.(*)
Trenggalek Berlakukan Penilaian Pegawai Berbasis Kinerja
Selasa, 31 Januari 2017 8:22 WIB
"Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kita kepada masyarakat. Sebab kinerja kami, bupati dan wakil bupati juga dinilai oleh masyarakat," ucap Emil.