Tulungagung (Antara Jatim) - Peternak mengeluhkan tidak meratanya program asuransi usaha ternak sapi (AUTS) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sebagai dampak minimnya sosialisasi dan kuota yang diberikan pemerintah.
"Kami dengar program itu (AUTS), namun sosialisasi dan pelaksanaannya belum sampai sini," kata Fernando, peternak sapi perah di Ngunut, Tulungagung, Kamis.
Hal serupa disampaikan Ayunika Lestari, peternak di Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, yang barusan kehilangan dua ekor sapinya secara mendadak diduga akibat perut kembung.
Ayunika menyesalkan tidak adanya informasi dan sosialisasi terkait program AUTS di desanya.
"Seandainya ikut program asuransi, tentu peternak seperti kami bisa mendapat ganti rugi. Setidaknya untuk meminimalkan kerugian," katanya.
Peternak sekaligus Kepala Desa Sendang Suwarto mengatakan periode tahun lalu (2016) ia bersama kelompok ternak Sido Makmur di desanya mendapat jatah lima ekor sapi betina dewasa.
Jatah AUTS itu awalnya diterimakan kepada diri Suwarto pribadi, namun kemudian dia bagikan ke sejumlah peternak lain anggota kelompok ternak Sido Makmur yang secara usaha peternakan masih kecil dan lebih membutuhkan asuransi bersubsidi tersebut.
"Dari lima itu, saya akhirnya hanya gunakan satu. Sisanya dibagi-bagikan ke peternak lain agar merata," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung Tatik Andayani memastikan program AUTS terus dibuka bagi seluruh peternak tanpa pembatasan.
Namun ia mengkonfirmasi bahwa pendaftar kepesertaan AUTS tidak dijamin pasti lolos seleksi karena selain harus memenuhi persyaratan tertentu, kuota yang diberikan pemerintah melalui Kementrian Pertanian yang diteruskan secara hierarkis oleh Dinas Peternakan Provinsi Jatim, juga sangat terbatas.
"Tahun lalu kuota Tulungagung 200 ekor, namun yang mendaftar mencapai 965 ekor sehingga sebagian besarnya harus mengantre atau masuk daftar tunggu," katanya.
Tahun ini, lanjut Tatik, Disnak Tulungagung belum mendapat jatah resmi jumlah atau volume ternak yang bisa diikutkan program AUTS.
"Kuotanya belum turun. Namun yang pasti pendaftaran terus kami buka dan akan ajukan semuanya ke Disnak Jatim maupun Kementrian Pertanian, lolos maupun tidak," katanya.
Berdasar data Disnak Tulungagung, jumlah hewan ternak sapi di daerah itu total mencapai kisaran 110 ribu ekor yang tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di lereng Gunung Wilis maupun sebagian dataran.(*)
Program Asuransi Ternak Sapi Tulungagung tidak Merata
Kamis, 26 Januari 2017 20:10 WIB
Seandainya ikut program asuransi, tentu peternak seperti kami bisa mendapat ganti rugi. Setidaknya untuk meminimalkan kerugian.