Pamekasan (Antara Jatim) - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) Pamekasan Taufikurrahman menyatakan, serapan APBD 2016 sesuai target, yakni 87 persen.
"Target 87 persen serapan APBD tahun ini, sama dengan tahun sebelumnya," katanya di Pamekasan, Senin.
Taufik mengatakan, serapan anggaran yang mencapai 87 persen itu untuk anggaran daerah, sedangkan dana alokasi khusus, sudah lebih dari 87 persen, bahkan kini sudah hampir seratus persen.
Ia menjelasakan, alokasi dana dari pemerintah pusat berupa DAK itu kebanyakan untuk perbaikan jalan raya hotmik, dan itu sudah tuntas dilakukan.
"Tahun ini kami mendapatkan DAK sebesar Rp100 miliar dan hasil koordinasi terakhir dengan dinas terkait, semuanya sudah tuntas," katanya, menjelaskan.
Sebelumnya hasil serap informasi bersama antara eksekutif dan legislatif di DPRD Pamekasan menyebutkan, serapan DAK baru berkisar 51 persen dari total APBD Rp2,036 triliun. Sedangkan serapan APBD baru mencapai Rp1,097 triliun, atau sekitar Rp939 miliar belum terserap.
Dalam serap informasi itu juga terungkap bahwa hingga triwulan ketiga, serapan DAK belum mencapai 50 persen.
Dari total Rp 427 miliar DAK, yang terserap baru Rp 204 miliar. Sedangkan sisanya yaitu Rp 222 miliar belum terpakai.
Terkait kondiri itu, Wakil Ketua DPRD Pamekasan M Suli Faris meminta agar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait meningkatkan kinerjanya agar tidak kena sanksi.
Sebab, menurut Suli, jika DAK banyak yang terserap, maka pemerintah pusat akan mengurangi alokasi DAK.
"Padahal Pamekasan masih sangat membutuhkan. Masih banyak infrastruktur yang belum diperbaiki, dan membutuhkan uluran tangan pusat. Jika DAK dikurangi, rakyat jelas akan menderita," katanya.
Namun berkat saran DPRD, SKPD yang lambat melakukan serapan anggaran, akhirnya bisa bekerja maksimal, bahkan serapan DAK melebihi serapan alokasi dana daerah. (*)