Surabaya (Antara Jatim) - Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur menilai Wagub Jatim H Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul dan Bupati Banyuwangi H Abdullah Azwar Anas merupakan sosok yang layak memimpin Jatim ke depan.
"Sesuai hasil survei yang dilakukan internal IKA PMII, berurutan nama Gus Ipul (26,5 persen) dan Anas (14,4 persen) berada di peringkat pertama dan kedua," ujar Ketua Litbang IKA PMII Jatim Sunan Fanani kepada wartawan di sela Muswil I IKA PMII di Surabaya, Sabtu.
Pihaknya mengadakan survei kepada 400 responden melalui cara pengumpulan data "internet survey" dengan area riset meliputi seluruh Jatim pada 18-30 November 2016, menggunakan pendekatan riset kuantitatif dan batas kesalahannya lima persen.
Survei tersebut, kata dia, dilakukan untuk mengetahui harapan publik terhadap sosok pemimpin yang membawa kemaslahatan.
Selain nama Wakil Gubernur Jatim dan Bupati Banyuwangi tersebut, nama-nama lain yang dianggap layak menjadi pemimpin provinsi ini menggantikan Soekarwo adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (10,8 persen) dan Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar (8,5 persen).
Berikutnya, nama mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin (7,5 persen), Bupati Bojonegoro Suyoto (2 persen), Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (1,6 persen), dan ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (1 persen).
"Ada juga 0,7 persen yang menyebut salah seorang tokoh lain yang tak bisa saya sampaikan namanya dan 19,3 persen menjawab tidak tahu, serta 7,8 persen menyebut sejumlah nama lain," katanya.
Akademisi asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut menjelaskan, tingginya nama Gus Ipul alasannya karena calon petahana dan dinilai berhasil menjadi pemimpin selama dua periode ini bersama gubernur.
Sementara itu, IKA PMII juga mendorong kepemimpinan Jatim memiliki pemimpin yang maslahah, yaitu jujur, religius, tidak korupsi, merakyat serta mampu membawa perubahan.
Tak itu saja, lanjut dia, calon Gubernur Jatim mendatang adalah seseorang yang memiliki kesalehan sosial dan tidak pernah memiliki masalah sosial maupun hukum.
"Masalah pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas dalam pembangunan Jatim, sekaligus berharap alumnus PMII maju dalam Pilkada Jatim," kata doses Fakultas Ekonomi Unair tersebut. (*)