Jember (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan membangun museum untuk menyimpan peninggalan benda-benda bersejarah yang terdapat di wilayah kabupaten setempat yang dialokasikan dalam APBD tahun 2017.
Pelaksana tugas (Plt) Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Jember Satuki, Rabu, mengatakan pihaknya memiliki program untuk membangun sebuah museum sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda yang memiliki nilai sejarah tinggi.
"Untuk pembangunan museum sebenarnya kami memiliki beberapa alternatif tempat di antaranya gedung eks Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang ada di Pemkab Jember, gedung eks BHS yang berada di alun-alun dan eks Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) di Arjasa," tuturnya.
Menurutnya sejumlah alternatif lokasi museum itu akan dikonsultasikan kepada Bupati Jember, sehingga Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Jember belum bisa menyampaikan secara pasti berapa anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan pembangunan museum itu.
"Selama ini benda-benda bersejarah disimpan di gudang seluas 9 X 9 meter yang terletak di belakang kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Jember," katanya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaedi mengatakan pembangunan museum diharapkan tidak membangun gedung baru karena masih bisa memanfaatkan gedung milik Pemkab Jember yang tidak terpakai atau jarang digunakan secara optimal.
"Kami sempat mempertanyakan alokasi anggaran yang disiapkan oleh Kantor Pariwisata dan Kebudayaan senilai Rp600 juta untuk pembangunan museum di Jember yang terungkap dalam rapat pembahasan Kebijakan umum Anggaran Plafon penggunaan Anggaran sementara (KUAPPAS) APBD 2017," tuturnya.
Ia mengatakan museum tersebut harus berada di lokasi yang strategis, sehingga tidak bisa ditempatkan di lokasi yang kurang strategis karena museum itu harus bisa menarik minat masyarakat untuk datang ke sana.
"Jika berada di dalam Kantor Pemkab atau lokasinya tersembunyi di belakang, maka dikhawatirkan masyarakat menjadi enggan untuk masuk ke dalam museum karena tidak seperti tempat berbelanja yang banyak diburu oleh masyarakat, sehingga harus berada di tempat yang menarik," ucap politisi PKB Jember itu.
Ayub mengusulkan Gedung Organisasi Wanita (GOW) di Jalan Nusa Indah sebagai lokasi museum karena lebih representatif untuk dimanfaatkan menjadi museum dan lokasinya cukup luas untuk menyimpan benda-benda bersejaran tersebut.(*)