Pemkab Malang Bangun Museum Budaya
Jumat, 11 April 2014 17:13 WIB
Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, tahun ini bakal membangun museum budaya di atas lahan seluas 2.000 meter persegi yang berlokasi di Kecamatan Singosari sebagai tanah hibah dari perumahan "Singhasari Residence".
"Anggaran pada tahap pertama ini kita plot sebesar Rp2 miliar dulu dan lokasi museum kita pindahkan ke Singosari karena Pendapa Kabupaten Malang yang ada di pusat Kota Malang akan tetap seperti sekarang ini," kata Bupati Malang Rendra Kresna, Jumat.
Sebelumnya, lokasi museum budaya yang akan dibangun di area pendapa dipindahkan sesuai peruntukan kawasannya, yakni di Singosari karena kecamatan itu ditetapkan sebagai zonasi cagar budaya di Kabupaten Malang.
Lebih lanjut, Rendra mengatakan, pembangunan museum budaya di Singosari itu merupakan tahap pertama karena akan ada pembangunan tahap kedua pada tahun 2015 di atas lahan seluas 10 hektare.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang tersebut, pembangunan museum budaya dimaksudkan untuk menyelamatkan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Singhasari maupun kerajaan lain yang pernah besar di wilayah Malang.
Selain untuk penyelamatan benda-benda bersejarah dan cagar budaya, kata Rendra, museum budaya itu juga untuk menambah wahana wisata baru di daerah itu, khususnya wisata sejarah yang lengkap dengan berbagai peninggalan bersejarah.
Ia mengakui sebenarnya rencana pembangunan museum budaya di Singosari itu telah dituangkan dalam peraturan zonasi kawasan perkotaan Singosari. "Ini kebijakan yang disusun Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang dan nantinya akan diusulkan menjadi peraturan daerah (perda)," ucapnya.
Saat ini, di Malang sudah ada dua museum budaya dan sejarah, yakni Museum Mpu Tantular milik pemkot Malang yang berlokasi di kawasan Jalan Soekarno Hatta. Museum tersebut menyimpan berbagai peninggalan sejarah, mulai artefak hingga patung-patung peninggalan kerajaan yang pernah berkembang di wilayah itu, seperti Kerajaan Gajayana dan Kanjuruhan.
Hanya saja, meski sudah ada museum, masih banyak peninggalan bersejarah di Kota Malang yang tetap disimpan di sejumlah hotel dan di rumah atau lahan milik warga.
Selain Museum Mpu Tantular, juga ada Museum Malang Tempoe Doeloe di Jalan Gajah Mada milik budayawan Dwi Cahyono. Museum tersebut juga menyimpan berbagai peninggalan bersejarah, bahkan museum yang berada tepat di samping Balai Kota Malang itu juga ditiketkan.(*)