Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur mengharapkan panitia pemilihan kepala desa (pilkades) di sejumlah desa yang wilayahnya dilanda banjir luapan Bengawan Solo tidak menunda pilkades pada 30 November.
"Pemkab mengharapkan panitia pilkades yang desanya kebanjiran luapan Bengawan Solo tetap melaksanakan pilkades pada 30 November," kata Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Bojonegoro Joko Lukito, di Bojonegoro, Selasa.
Menurut dia, jajaran kecamatan juga panitia pilkades yang desanya dilanda banjir luapan Bengawan Solo sudah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk tetap menggelar pilkades sesuai jadwal pada 30 November.
"Berbagai persiapan sudah dilakukan panitia pilkades dalam menghadapi pilkades dalam kondisi banjir," jelas dia.
Yang jelas, menurut dia, sampai malam ini kami tidak menerima laporan dari camat yang menunda pilkades karena tergangu banjir luapan Bengawan Solo.
Ia optimistis sebanyak 32 desa di daerahnya bisa melaksanakan pilkades secara serentak pada 30 November.
"Sampai sekarang ini persiapan pelaksanaan pilkades tidak ada masalah. Panitia pilkades di 32 desa siap menggelar pilkades secara serentak," kata Kepala Bidang Pemerintahan Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemkab Bojonegoro Sugeng Firmanto.
Dari keterangan yang diperoleh dari 32 desa yang menggelar pilkades di antaranya yang kebanjiran antara lain, Desa Lebaksari, dan Kadungrejo, Kecamatan Baureno, Desa Sranak, Kecamatan Trucuk dan Desa Kabalan, Kecamatan Kanor.
Kapolsek Trucuk, Bojonegoro AKP Sareng, menjelaskan sebagian besar pemukiman warga di Desa Sranak, sudah dikepung banjir luapan Bengawan Solo yang terjadi sejak beberapa hari terakhir ini.
Sesuai rencana, lanjut dia, pelaksanaan coblosan digelar di balai desa, tetapi lokasinya yang sampai sekarang ini tidak kebanjiran.
"Tapi kalau memang nanti ketinggian air Bengawan Solo terus meninggi dan menggenangi balai desa untuk coblosan akan dipindahkan ke kantor Kecamatan Trucuk," ucapnya. menambahkan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Pemkab Bojonegoro Ibnu Soeyoethi, menjelaskan sudah mentransfer anggaran penyelenggaraan pilkades di 32 desa sebesar Rp1,9 miliar dari APBD 2016.
"Trasfer anggaran penyelenggaraan pilkades langsung disampaikan kepada rekening panitia pilkades," ujarnya. (*)