Bojonegoro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) setempat meminta para santri yang ada di wilayah tersebut untuk turut serta mengawasi pelaksanaan Pilkada 2024, agar berjalan aman dan lancar.
"Perlu peran aktif santri dan dukungan kyai untuk ikut mengawasi Pilkada 2024, agar pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota ini bisa berjalan aman dan lancar," kata kepala Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro, Mahmudi, saat acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bertema "Santri Mengaji dan Mengawasi Pemilihan Serentak 2024", di Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis.
Mahmudi menyampaikan, dalam pelaksanaan Pilkada sangat penting untuk melakukan sinergi dengan instansi terkait mulai Bawaslu, KPU, kejaksaan, Polres, Kodim dan instansi lainnya termasuk pondok pesantren, agar Pilkada serentak bisa berjalan aman, sukses dan lancar.
"Pemilu 2024 ini luar biasa karena pertama kali diselenggarakan serentak, setelah Indonesia merdeka," jelasnya.
Menurut dia, Pemilu 2024 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah dikarenakan akan berlangsung 545 Pemilihan Gubernur, Pemilihan Bupati, Pemilihan Wali Kota yang dilaksanakan serentak.
"Mereka yang baru menjabat 3 sampai 4 tahun harus mengikuti Pilkada tahun ini," kata Mahmudi.
Selain itu Mahmudi mengingatkan, para santri diharapkan tidak golput dan jangan terjerumus politik uang. Karena, politik uang memiliki dampak luar biasa untuk pemerintahan ke depan. Namun angka partisipasi pemilih juga harus meningkat dibandingkan Pemilu 2024.
"Kalau Pemilu kemarin 85 persen, Pilkada saat ini harapannya bisa di atas 85 persen tingkat partisipasi dan pemilih semuanya mau mencoblos," terang Mahmudi.
Sementara itu ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bojonegoro, Handoko Sosro Hadi Wijoyo mengatakan, Bawaslu punya tugas mengawasi pemilu dengan seadil-adilnya.
Sehingga diharapkan, saat ada temuan dan laporan yang masuk ke Bawaslu, harus ditangani dengan baik dan tegas selama mengikuti aturan yang berlaku.