Malang (Antara Jatim) - Wakil Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan suara hati rakyat perlu diperhatikan dan penegak hukum tidak boleh main tebang pilih, yakni penegakan hukum tajam ke bawah maupun ke atas.
"Kami akan menyampaikan aspirasi dan suara hati belasan ribu umat Islam yang memadati bundaran Tugu ini ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk diteruskan kepada Presiden," kata Sutiaji ketika menemui belasan umat Islam dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) di Malang raya dan sekitarnya yang menggelar unjuk rasa di bundaran Tugu Balai Kota Malang, Jumat.
Sutiaji menilai dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta (nonaktif), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, perlu menjadi perhatian aparat terkait dan penegakan hukum harus tajam ke atas maupun ke bawah.
"Tidak boleh pandang pilih. Siapapun yang melanggar wajib diadili. Kita tidak pernah bermusuhan dengan golongan atau ras. Kesatuan yang perlu digalang fokusnya kepada orang yang melanggar, bukan karena ras atau lainnya," tegasnya.
Menurut politisi PKB itu, penistaan terhadap agama amat menyakiti hati nurani umat. "Saya bersedia bergabung dengan belasan ribu massa karena perasaan yang sama," ujarnya.
Sementara itu DPRD Kota Malang juga memberikan dukungannya terkait aspirasi umat Muslim yang menuntut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama diproses secara hukum. "Kami mengapresiasi dan mendukung aspirasi rakyat Malang,"kata Wakil Ketua DPRD, Zainuddin.
Namun, Zainuddin mengajak massa yang berunjuk rasa agar menyerahkan dan mempercayakan proses hukum kepada aparat kepolisian. Apabila Ahok nyata-nyata bersalah, pihaknya mendukung proses hukum berlanjut dan ditegakkan. "Percayakan ke Kapolri, beliau sudah sanggup meneruskan dan siap menangkap Ahok apabila jelas-jelas salah," terangnya.
Setelah ditemui Wakil Wali Kota dan Wakil Ketua DPRD Kota Malang, belasan ribu umat Muslim yang menggelar aksi di depan Balai Kota Malang itu akhirnya membubarkan diri secara tertib.
Sebelum membubarkan diri, massa yang menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama diproses secara hukum itu, terlebih dahulu melantunkan salawat nabi dan doa bersama. Bahkan, tidak sedikit yang foto bersama dengan tokoh ulama, habib dan sesama peserta aksi.
Humas Gerakan Aswaja Malang Raya (Gamal), Hisa Al-Ayubi, mengimbau peserta aksi agar tertib selama perjalanan kembali ke kediaman dan pondok masing-masing, bahkan peserta aksi diminta memunguti sampah dan menjaga kebersihan. "Jangan terprovokasi selama dalam perjalanan dan tetap tertib," ucapnya.(*)
Wawalli: Suara Hati Rakyat harus Diperhatikan
Jumat, 4 November 2016 17:48 WIB