Sumenep (Antara Jatim) - Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar meminta evakuasi kapal tongkang bermuatan batu bara yang kandas di Perairan Pulau Gililabak, Kabupaten Sumenep dilakukan secara cermat, tepat, dan hati-hati.
"Evakuasi pasti dilakukan oleh pemilik kapal tongkang. Kami berharap benar-benar dilakukan secara hati-hati supaya tidak menambah kerusakan terumbu karang di kawasan tersebut," kata Koordinator BPSPL Denpasar Wilayah Jawa Timur, Agung Purwa Hidayat di Sumenep, Jumat.
BPSPL Denpasar adalah instansi kepanjangan tangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang wilayah kerjanya meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Pada Jumat pagi, personel BPSPL Wilayah Jawa Timur mendatangi lokasi kandasnya kapal tongkang bermuatan batu bara yang diduga berada di area terumbu karang di Perairan Pulau Gililabak, Kecamatan Talango.
"Kami ingin mengecek atau mengetahui secara langsung kondisi di lapangan. Informasi yang kami terima, lokasi kandasnya kapal tongkang tersebut diduga berada di area terumbu karang yang paling bagus," kata Agung, menerangkan.
Salah satu fokus tugas BPSPL adalah pelestarian terumbu karang dengan melibatkan warga sekaligus mengembangkannya menjadi potensi ekowisata bahari di kawasan setempat.
"Untuk Pantai Pulau Gililabak ternyata telah menjadi objek wisata bahari dan salah satu ikonnya adalah terumbu karang. Oleh karena itu, kami berharap warga dan pelaku pariwisata ikut menjaga dan melestarikan terumbu karang dan ekosistem bawah laut lainnya di Pantai Pulau Gililabak," ujarnya.
Agung juga mengemukakan, sinergi dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilakukannya dalam rangka pelestarian ekosistem bawah laut.
Pada Selasa (1/11) sekitar pukul 11.00 WIB, Kapal Tunda MDM Balikpapan yang menarik tongkang BG.MDM 4 milik PT Meratus Advance Maritim dengan muatan 12.420 mega ton batu bara kandas di Perairan Pulau Gililabak.
Sesuai informasi dari polisi, batu bara di kapal tongkang kandas itu akan dipindah ke tongkang pengganti yang dijadwalkan tiba di Perairan Pulau Gililabak pada Minggu (6/11). (*)