Gresik (Antara Jatim) - Produsen coklat terkemuka di dunia, Barry Callebaut Group meresmikan pabrik coklat pertama di Indonesia yang bertempat di Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu.
"Pabrik cokelat baru di Gresik merupakan landasan penting bagi strategi Barry Callebaut dalam memperkuat posisi kami sebagai pemimpin di semua pasar utama di Asia Pasifik," kata CEO Barry Callebaut Antonir de Saint-Affrique saat peresmian.
Menurut dia, pada Juni 2015, Barry Callebaut telah menyetujui perjanjian alih daya jangka panjang dengan GarudaFood Group, salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia, di antaranya menyediakan setidaknya 10.000 ton pasokan coklat per tahun untuk GarudaFood serta pembentukan manajemen operasional dari Barry Callebaut.
Pabrik baru Barry Callebaut yang terdiri dari tiga lantai dan berukuran 4.000 meter persegi ini dibangun di area pabrik biskuit Garuda Food di Driyorejo, Gresik dan akan mempekerjakan sekutar 50 orang.
Ia mengatakan kehadiran pabrik coklat ini memperkuat Barry Callebaut di Indonesia yang merupakan pangsa pasar penting dengan 260 juta orang berpeluang untuk mencapai pertumbuhan di atas rata-rata.
"Kami sangat gembira bahwa ikatan kuat kami GarudaFood untuk menonjolkan diri di tengah pasar yang semakin kompetitif," katanya.
CEO GarudaFood Group Hardianto Atmadja mengatakan lini produksi cokelat di pabrik Barry Callebaut memungkinkan pihaknya untuk memfokuskan fasilitas manufaktur di Indonesia pada biskuit serta memperkuat pabrik ini sebagai kompetensi utama untuk produk-produk bisnisnya di Indonesia.
"Langkah ini akan membantu kami untuk lebih mengembangkan merek-merek biskuit yang telah sukses dengan penggunaan cokelat berkualitas terbaik yang memenuhi standar internasional," katanya
Pabrik coklet baru ini menandai ekspansi bisnis Barry Callebaut di Indonesia sebagai negara terbesar penghasil biji cokelat ketiga di dunia dan negara terpadat keempat di dunia. Barry yang hadir di delapan negara di Asia Pasifik mempekerjakan lebih dari 500 karyawan di Bandung dan Makasar. (*)