Jombang, (Antara Jatim) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Timur di Surabaya, menyita empat puluh sembilan produk makanan bayi pendamping air susu ibu (ASI) merk Bebiluck yang tak laik konsumsi karena belum memiliki izin edar, standardisasi mutu dan keamanan pangan.
"Menyusul penggerebekan tempat pembuatan makanan bayi tak laik konsumsi atau ilegal di Tangerang oleh BPOM Banten, dan adanya informasi dari warga terkait beredarnya makanan tersebut di Jombang, sehingga kita langsung tindak lanjuti, hasilnya kita menyita 49 buah produk makanan bayi ilegal," kata Petugas BPOM Jatim, Mustajab usai razia toko bayi di Jombang, Jumat.
Lebih lanjut dia mengatakan, semua produk yang disita itu selanjutnya, akan diuji di lab untuk memastikan keamanan makanan bayi tersebut. "Kami akan melakukan tes terhadap makanan itu, meskipun BPOM Banten sudah melakukan pengecekan, namun kita juga perlu," terangnya.
"Ini kan produk makanan bayi, dan sekala usahanya sudah besar harusnya izin edarnya MD (Makanan Dalam Negeri), tapi ini izinnya PIRT atau produk rumah tangga, sehingga kita amankan agar tidak dikonsumsi masyarakat," kata Mustajab.
Sampai saat ini BPOM Jatim, belum menemukan produk serupa di wilayah Jawa Timur selain di Kabupaten Jombang. "Untuk Jombang yang pertama kali kita temukan, sampai saat ini belum ada informasi dari daerah lain kita sudah melakukan komunikasi dengan daerah-daerah lain untuk mencari keberadaan produk itu," ujarnya.
Sementara itu menurut salah satu konsumen warga Jombang, Naning, (33) mengatakan beberapa waktu lalu dirinya memang mengganti makanan bayinya dan menggunakan produk tak laik konsumsi tersebut.
"Baru beberapa waktu lalu menggunakan makanan itu, karena informasi yang saya dapat, produk itu bagus makanya saya menggunakannya," ungkapnya di Jombang, Jumat.
Ibu tiga anak ini mengaku tak mengetahui jika produk makanan bayi yang diproduksi oleh PT HBS ternyata tidak layak konsumsi sebab tidak memiliki izin edar.
"Saya tidak tahu kalau produk itu tidak berizin baru lihat berita ini tadi pagi di TV makanya sempat kaget," kata Naning.
Menurutnya, sejak pertama kali menggunakan produk makanan bayi pendamping ASI itu, selang beberapa jam dikonsumsi bayinya mengalami muntah-muntah.
"Setelah muntah-muntah itu, kemudian diaere sempat juga saya bawa ke rumah sakit tidak tahu, apa karena makan itu atau bagaimana tapi setelah itu saya tidak kasih lagi kasihan anak saya," ujarnya. (*)