Madiun (Antara Jatim) - Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat jumlah kematian bayi di wilayah itu selama tahun 2015 mencapai 98 bayi.
"Dari jumlah tersebut terbanyak terdapat di Kecamatan Saradan yang mencapai 12 bayi, lalu posisi kedua ada Kecamatan Dolopo dan Pilangkenceng yang masing-masing 11 bayi, dan ketiga ada Kecamatan Kebonsari dengan sembilan bayi," ujar Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Madiun Siti Zubaidah di Madiun, Jumat.
Setelah itu lanjutnya, Kecamatan Geger, Wungu, dan Sawahan yang masing-masing delapan bayi, Kecamatan Gemarang tujuh bayi, Balerejo enam bayi, Kecamatan Mejayan dan Madiun masing-masing empat bayi, kemudian Kecamatan Dagangan, Jiwan, dan Wonoasri masing-masing tiga bayi dan terendah Kecamatan Kare satu bayi.
"Sedangkan selama tahun 2016 hingga tanggal 20 Agustus tercatat telah ada 43 bayi yang meninggal dunia," kata dia.
Ia menjelaskan, penyebab kematian bayi tersebut paling tinggi didominasi karena berat badan lahir rendah (BBLR) yang mencapai 24 bayi atau 25 persen dari kasus. Penyebab kedua karena kelainan konginetal yang mencapai 21 bayi, dan karena asfiksia yang mencapai 14 bayi.
"Selain itu juga disebabkan karena aspirasi susu, pneumoni, prematur, sepsis, panas, demam berdarah, infeksi, dan faktor lain," kata dia.
Di samping menangani kasus kematian bayi, pihaknya juga mencatat kasus kematian balita dengan usia 12-59 bulan. Dimana angka kematian balita selama tahun 2015 tercatat sebanyak sembilan balita.
"Sedangkan tahun 2016 terhitung sejak Januari hingga 20 Agustus terdapat lima balita yang meninggal," katanya.
Guna menekan terjadinya angka kematian bayi dan balita, pihaknya terus melakukan kegiatan penguatan ketrampilan kompetensi tenaga medis dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
Selain itu juga kegiatan peningkatan keja sama lintas program dan lintas sektor dalam upaya penuruan angka kematian ibu dan bayi, serta pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi
"Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan angka kematian bayi dan ibu di Kabupaten Madiun dapat menurun," ujarnya.
Sementara, angka kematian ibu di wilayah Kabupaten Madiun pada tahun 2015 tercatat sebanyak empat orang dan hingga Agustus 2016 sudah terdapat delapan orang. (*)