Jombang (Antara Jatim) - Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Jawa Timur memberikan motivasi dan bantuan alat tulis, lemari dan meja belajar kepada siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) II yang gedung sekolahnya digusur untuk lahan tol Mojokerto-Kertosono Seksi II.
"Tidak banyak yang bisa kami berikan, dan hanya sejumlah alat tulis, lemari dan meja belajar, semoga semua ini bermanfaat bagi mereka," kata Ketua LKKNU Jawa Timur, Zahrul Azhar saat menyapa siswa di sekolah pengungsian di rumah warga di Desa Jombok, Kesamben, Jombang, Senin.
Pria yang akrab disapa Gus Hans itu mendatangi lokasi untuk memberika motivasi kepada para siswa PAUD korban penggusuran tersebut mengajak siswa untuk belajar menghitung, bernyanyi serta tanya jawab berhadiah,
”Kami melihat dari sisi kemanusiaan bahwa korban membutuhkan perhatian khusus,jangan sampai dalam diri anak-anak ini terbayang bahwa sekolahnya digusur, sehingga trauma,” katanya.
Gus Hans mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak Pemkab, namun belum jelas langkah yang dilakukan untuk PAUD tersebut.
"Kami sudah konfirmasi kepada pihak Pemkab, pengakuannya kepada kepada kami mereka akan membantu dan menyediakan lahan untuk PAUD ini, ternyata pengelola PAUD menyatakan belum ada komunikasi dari Pemkab," jelasnya.
Menurutnya, seharusnya Pemkab Jombang memberikan langkah khusus dalam menangani persoalan tersebut, "Tidak boleh disamakan dengan korban yang lain, karena ini lembaga pendidikan, fasilitas umum, yang terdampak juga anak-anak," terang Gus Hans.
Sekolah yang menjadi lokasi pengungsian itu berada sekitar dua kilometer dari gedung lama, para orang tua memang harus bersabar demi menyekolahkan anaknya dengan mengantar dan menemani setiap hari, bahkan salah satu anak mengaku dengan lugunya lebih senang bersekolah di gedung yang kini sudah rata dengan tanah.
"Enak di sana (sekolah lama)," kata salah satu siswa.
Sementara itu, Pemkab setempat hingga kini masih belum dapat dikonfirmasi. (*)