Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis kompetensi dan prestasi siswa di provinsi itu akan semakin meningkat dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut disampaikan Khofifah saat membuka Ajang Talenta Siswa Jawa Timur 2025 di Sekolah Alkitab, Kota Batu, Senin.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa ajang tersebut merupakan bagian dari upaya identifikasi talenta daerah, sekaligus membentuk generasi muda yang siap menjadi pemimpin masa depan.
“Saya optimistis kompetensi dan prestasi siswa Jatim akan terus meningkat, sehingga bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Khofifah.
Menurut dia, posisi-posisi strategis di masa depan akan banyak diisi oleh generasi muda yang saat ini tengah dibina di Bumi Majapahit.
Ia menekankan pentingnya kerja keras dan kolaborasi dalam meraih prestasi, sebagaimana telah ditunjukkan dalam capaian Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir.
“Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang dulu selama 18 tahun dipegang provinsi lain, kini sudah empat tahun berturut-turut kita raih juara umum. Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Dikmen juga tiga tahun berturut-turut kita bawa pulang ke Jatim,” katanya.
Lebih lanjut, Khofifah menyatakan komitmennya untuk terus mendukung penyediaan fasilitas pendidikan secara menyeluruh, sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem pendidikan yang kuat.
“Cita-cita Indonesia Emas sangat tergantung pada dukungan pemerintah dalam menyediakan fasilitas pendidikan. Prestasi siswa tidak lepas dari semangat mereka yang didukung guru dan Dinas Pendidikan,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa tujuan utama dari Ajang Talenta tidak hanya pada capaian akademik, melainkan juga pembentukan karakter.
“Kita ingin anak-anak berprestasi, tapi juga harus berkarakter. Negara ini harus dipimpin oleh sosok yang tidak hanya cerdas, tapi juga memiliki integritas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdijono menyampaikan bahwa Jawa Timur saat ini tercatat sebagai provinsi dengan jumlah talenta terbanyak dalam Sistem Informasi Manajemen Talenta Nasional.
"Ini menunjukkan bahwa pembinaan prestasi siswa di Jawa Timur berjalan sangat baik, menjadi contoh dalam mewujudkan desain besar manajemen talenta nasional," katanya.