Penanganan situasi darurat dan laporan warga di Kota Surabaya, kini “tidak pake lama”. Laporan masyarakat seperti kebakaran, banjir, pohon tumbang, Penerangan Jalan Umum (PJU) rusak, hingga anak hilang, akan ditangani secara cepat.
Warga hanya perlu menelepon ke nomor 112 dan aduannya akan segera direspons Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Penanganan cepat dalam merespons aduan darurat masyarakat itulah yang menjadi tujuan dibentuknya Pusat Kendali Siaga (Command Center) di Surabaya.
Sejak diresmikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada akhir Juli 2016 lalu, Command Center telah efektif melayani aduan darurat masyarakat melalui nomor pengaduan 112. Nomor tersebut bisa diakses 24 jam dan bebas pulsa.
Ketika warga menelepon ke 112 dan menyampaikan laporan, petugas segera menghubungi SKPD terkait untuk menindaklanjuti laporan dengan mengirim petugas ke lokasi.
Wali Kota mengatakan, Pusat Kendali ini bisa memangkas alur birokrasi penanganan bencana. Selama ini, dinas yang menangani masalah darurat seperti Dinas Kebakaran, Bakesbangpol & linmas ataupun DKP, punya posko sendiri. Kini, SKPD itu akan disinergikan dalam satu ruangan untuk memantau kondisi kota selama 24 jam dan menerima laporan warga.
“Dengan Command Center ini, laporan darurat masyarakat bisa terpusat sehingga memudahkan pengolahan data dan bisa ditanggapi cepat,” tegas wali kota.
Command Center dilengkapi 3 layar pantau ukuran besar untuk memonitor situasi kota. Ada 600 kamera CCTV di kota Surabaya yang terpantau lewat visual layar‐layar kecil. Selain itu, juga ada sistem aplikasi penanganan laporan yang memudahkan petugas menindaklanjuti aduan warga.
“Semua CCTV kami integrasikan dan dikoordinasikan tim pengendali bencana. Jadi, begitu ada laporan di 112, tim di sini akan mengirim pesan ke HT petugas dan memandu tim yang turun ke lapangan,” sambung wali kota.
Wali kota mencontohkan, semisal bila terjadi kebakaran. Bila ada yang mengontak ke nomor 112, akan disampaikan tim terkait via pesan melalui HT petugas.Sistem integrasi ini juga disambungkan dengan setiap GPS di mobil damkar, petugas dari ruang ini akan memandu adanya sumur air terdekat dari kejadian. Sehingga diharapkan penanganan kebakaran bisa lebih cepat.
Tak hanya kebakaran, situasi yang terjadi seperti angin ribut, kemacetan bahkan kecelakaan, juga terpantau dari ruangan ini. Sebab, CCTV terintegrasi dengan CCTV di setiap bangunan vital, juga dengan CCTV yang dikelola Dinas Perhubungan di jalan‐jalan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Antiek Sugiharti mengatakan, untuk layanan call center, sudah bisa dihubungi lewat telepon rumah dan telpon seluler. Namun, untuk via handphone, hanya bisa disambungkan lewat provider Telkomsel Group saja. “Kami berharap ke depan bisa diakses oleh semua provider. Jadi kalau ada bencana, warga bisa melapor melalui semua nomor,” jelas Antiek.(adv) (*)
Advertorial
Ruang Pusat Kendali (Command Center) Surabaya. Telepon ke Nomor 112, Aduan Darurat Langsung Direspons.
Rabu, 24 Agustus 2016 18:33 WIB