Surabaya (Antara Jatim) - Managing Partner "Danny Darussalam Tax Center" (DDTC) Darusalam meminta wajib pajak agar jangan ragu untuk mengikuti program amnesti pajak.
"Ini mengharuskan kita semua bekerja keras untuk meyakinkan wajib pajak," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Senin.
Konsultan perpajakan itu mengemukakan hal itu dalam seminar "Arah Perkembangan Perpajakan Internasional dan Pengaruhnya terhadap Pengembangan Kurikulum Perpajakan" dalam rangka Dies Natalis Ke-55 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Dalam seminar itu juga menampilkan pembicara lain, yakni Djoko Dewantoro (staf pengajar FEB Unair), Sekretaris Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Pajak (IAI KAPj) Elia Mustikasari, dan peneliti pajak DDTC B Bawono Kristiaji.
Dalam seminar itu, Darussalam menekankan sosialisasi program amnesti pajak perlu terus digencarkan karena harus diakui bahwa literasi perpajakan masyarakat memang relatif rendah.
"Karena itu, dengan periode 'tax amnesty' yang singkat, bisa dikatakan sosialisasi ini menjadi penentu berhasil-tidaknya program 'tax amnesty'," katanya.
Senada dengan itu, Sekretaris IAI KAPj Elia Mustikasari yang juga dosen senior FEB Unair menambahkan wajib pajak yang tidak tahu manfaat amnesti pajak cenderung menunggu sampai informasi tentang manfaat tersebut dapat meyakinkan dirinya.
"Jadi, WP butuh dialog yang intens, bukan sekadar sosialisasi satu arah," katanya.
Oleh karena itu, Darussalam menambahkan pihaknya siap membantu masyarakat Surabaya untuk memahami amnesti pajak melalui format baru sosialisasi, yaitu dialog dan simulasi pengisian surat pernyataan, yang dilanjutkan dengan konsultasi tatap muka.
"Seminar dan konsultasi 'tax amnesty' yang kami berikan cuma-cuma khusus untuk warga Surabaya itu direncanakan pada 27 Agustus 2016 di AMG Tower, Gayungan. Kami full team di seminar itu. Saya akan mengajak senior partner, partner, dan para senior manajer untuk melayani warga Surabaya," katanya.
Dalam kesempatan itu, DDTC yang diwakili Darussalam dan FEB Unair yang diwakili Dekan FEB Unair Dian Agustia menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) untuk kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian.
MoU tersebut menjadi bagian dari rangkaian acara Dies Natalies Ke-55 FEB Unair mulai Agustus hingga November 2016. "Dengan MoU ini, mahasiswa FEB Unair mendapat kesempatan untuk mengembangkan kapasitasnya di DDTC, apakah riset, kursus, magang dan joint program lain," ujarnya. (*)
DDTC: WP Jangan Ragu Ikuti Amnesti Pajak
Selasa, 16 Agustus 2016 1:09 WIB
Karena itu, dengan periode 'tax amnesty' yang singkat, bisa dikatakan sosialisasi ini menjadi penentu berhasil-tidaknya program 'tax amnesty'