Sumenep (Antara Jatim) - Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana menyatakan pertemuan antara bupati setempat dengan perwakilan pedagang kaki lima (PKL) yang menolak relokasi dijadwalkan pada Minggu (14/8).
"Itu sesuai hasil komunikasi kami dengan bupati melalui telepon. Bupati siap dan akan menemui perwakilan PKL pada Minggu siang," katanya di Sumenep, Jawa Timur, Jumat malam.
Pada Jumat sore, PKL yang sebelumnya direlokasi ke kawasan Lapangan Giling memaksa untuk berjualan lagi di Taman Adipura.
Namun, aksi mereka dihadang oleh personel Satpol PP dan membuat mereka bertahan di sepanjang Jalan dr Soetomo yang posisinya berada di sebelah timur Taman Adipura.
Hingga Jumat malam, mereka tidak membubarkan diri, karena ingin bertemu langsung dengan Bupati-Wabup Sumenep, A Busyro Karim-A Fauzi untuk menyampaikan tuntutan agar mereka diperbolehkan berjualan lagi di kawasan Taman Adipura.
"Kami akhirnya berinisiatif menghubungi bupati dan menyampaikan keinginan PKL. Kami langsung menyampaikan kesiapan bupati untuk bertemu dengan perwakilan PKL sekaligus meminta mereka membubarkan diri," kata Rendra.
Sementara rombong sarana berjualan yang dibawa para PKL diperkenankan diletakkan di halaman bekas Kantor Dinkes Sumenep di Jalan dr Soetomo.
Perwakilan PKL, Farid Azziyadi menyatakan, pihaknya akan membubarkan diri setelah ada kepastian bupati menemui mereka.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Polres Sumenep yang telah menjembatani kami bisa bertemu dengan bupati," katanya.
Ia juga mengemukakan, pihaknya akan menyampaikan dua hal yang merupakan tuntutan PKL kepada bupati.
"Kami ingin berjualan lagi di kawasan Taman Adipura yang merupakan lokasi strategis dan ramai calon pembeli. Kalau tetap tidak boleh di Taman Adipura, kami minta diperkenankan berjualan di sepanjang Jalan dr Soetomo," ujarnya.
Para PKL akhirnya membubarkan diri pada Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Pada awal Juli 2016, ratusan PKL yang berjulan di kawasan Taman Adipura direlokasi ke Lapangan Giling, karena pemerintah daerah ingin mengembalikan fungsi Taman Adipura sebagai ruang terbuka hijau.
Namun, mereka menilai kawasan Lapangan Giling kurang strategis dan sepi calon pembeli dan selanjutnya mengakibatkan omzet harian mereka menurun. (*)