Sumenep (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, masih mengkaji tuntutan ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang ingin kembali berjualan di kawasan Taman Adipura.
"Kami belum bisa memberikan keputusan atas aspirasi tersebut. Tuntutan tersebut masih dalam kajian di internal tim relokasi," ujar Koordinator Tim Relokasi PKL Pemkab Sumenep, Saiful Bahri di Sumenep, Kamis.
Pada Kamis pagi, ratusan PKL yang direlokasi dari kawasan Taman Adipura ke Lapangan Giling itu berdemonstrasi di depan Kantor Bupati Sumenep.
Mereka menilai kebijakan tersebut merugikan para PKL dan meminta pemerintah daerah membatalkan kebijakan relokasi tersebut dan selanjutnya para PKL bisa berjualan lagi di kawasan Taman Adipura.
"Mohon maaf, kami di tim relokasi masih mempelajari dan mengkaji semua aspirasi yang disampaikan para PKL. Untuk sementara kami belum bisa memberikan keputusan," kata Saiful yang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep.
Sebelumnya sebanyak 15 pendemo diperkenankan masuk ke kantor bupati dan perwakilan pendemo itu ditemui Asisten Pemerintahan Sekkab Sumenep Sustono dan Saiful di salah satu ruangan di lantai II.
Dialog antara perwakilan pendemo dengan Sustono dan Saiful tidak berlangsung lama, karena para pendemo hanya ingin bertemu dengan Bupati-Wakil Bupati Sumenep, A Busyro Karim-A Fauzi.
Bupati dan wabup tidak berada di kantor, karena bupati sedang sakit dan wabup masih ada urusan kedinasan di luar kota.
Dalam kesempatan itu, perwakilan pendemo menyerahkan surat berisi tuntutan yang salah satunya adalah meminta pemerintah daerah membatalkan relokasi PKL, kepada Sustono.
Perwakilan pendemo juga ke ruangan bupati dan wabup guna mengecek sekaligus membuktikan informasi dari Sustono tentang Busyro dan Fauzi yang tidak berada di kantor.
Setelah melakukan pengecekan ke ruangan bupati dan wabup, perwakilan pendemo keluar dari kantor bupati dan selanjutnya bersama ratusan PKL lainnya yang berada di depan kantor bupati membubarkan diri.
Sebelum meninggalkan kantor bupati, koordinator aksi, Farid Azziyadi menegaskan para PKL ingin berjualan di kawasan Taman Adipura yang ramai calon pembeli supaya dagangannya laris.
"Para PKL hanya ingin mencari nafkah untuk hidup. Kalau hingga Jumat (12/8) sore belum ada keputusan dari pemerintah daerah atas tuntutan kami, para PKL sepakat akan kembali ke kawasan Taman Adipura," katanya.
Pada awal Juli 2016, ratusan PKL yang berjualan di kawasan Taman Adipura direlokasi ke Lapangan Giling, karena pemerintah daerah ingin mengembalikan fungsi Taman Adipura di Kecamatan Kota itu sebagai ruang terbuka hijau. (*)