Situbondo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran Rp2,640 miliar guna merehabilitasi jaringan irigasi di Desa Trebungan yang rusak akibat dihantam banjir bandang pada 2014 agar produksi pertanian di daerah sekitar meningkat.
"Nama proyek pelaksanaan ini yaitu rehabilitasi jaringan irigasi gayam dan lokasinya berada di Kecamatan Mlandingan. Perbaikan jaringan irigasi tersebut baru dapat dilaksanakan pengerjaan pada 2016," ujar Plt Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Situbondo Gatot Siswono di Situbondo, Senin.
Ia menyebutkan bahwa untuk memperbaiki jaringan irigasi yang tidak berfungsi setelah dihantam banjir pada 2014 itu, dengan nilai anggaran sebesar Rp2,640 miliar yang sumber anggarannya dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016.
Tujuan rehabilitasi jaringan irigasi, kata dia, tidak lain untuk meningkatkan irigasi di wilayah itu agar supaya berfungsi dengan baik. Dan kegiatan tersebut juga akan menunjang di sektor pertanian yang akan mengairi areal persawahan milik petani seluas 67 hektare.
"Pemerintah Kabupaten Situbondo berharap pasca rehabilitasi jaringan irigasi tersebut nantinya akan semakin meningkatkan produksi pertanian di wilayah itu untuk menunjang produksi swasembada beras khususnya," katanya.
Gatot menuturkan, sampai saat ini rehabilitasi jaringan irigasi gayam di wilayah barat Situbondo, itu masih dalam tahap pengerjaan dan diperkirakan akan selesai pada Oktober mendatang.
"Keberhasilan di sektor pertanian sangat ditentukan oleh ketersediaan air sebagai salah satu faktor input yang mendukung proses produksi pertanian. Oleh karenanya jaringan irigasi yang rusak akibat banjir tersebut kita selesaikan tahun ini," tuturnya.
Ia menambahkan, Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian dengan makanan pokok beras, sagu dan ubi yang seluruhnya dari hasil pertanian.
"Perbaikan jaringan irigasi gayam ini salah satu kegiatan dari Pemkab Situbondo melalui Dinas PU Bina Marga dan Pengairan. Selain kegiatan tersebut masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menunjang produksi pertanian," paparnya. (*)