Blitar (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mendata kerusakan bangunan baik rusak ringan hingga berat akibat terjangan angin lesus di Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, kabupaten setempat.
"Tim sudah lakukan pendataan. Ada dua bangunan yang tingkat kerusakannya berat yaitu tempat pencucian mobil Pak Kribo serta sebuah warung kopi," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Blitar Ganef Rahmawanto di Blitar, Senin.
Ia mengatakan, musibah angin lesus tersebut terjadi pada Senin, siang hari dan berlangsung sangat singkat. Angin dengan kecepatan tinggi langsung datang dan menerjang benda yang dilewatinya. Setelahnya hujan turun, tapi dengan deras dan berlangsung hanya sebentar.
Selain tempat pencucian mobil dan warung kopi yang mengalami rusak parah, sejumlah bangunan lain juga mengalami kerusakan, misalnya tenda parkir di MAN Wlingi yang terbang hingga 25 meter dan tersangkut di bangunan sebelah utara.
Terdapat juga kaca nako di masjid di kelurahan itu berjatuhan, garasi sepeda motor yang rusak, atap bangunan menyingkap, serta pohon ambruk. Beberapa pohon itu ambruk dan mengenai bangunan.
"Tadi angin langsung datang duluan, baru hujan. Angin datang dengan kecepatan tinggi, dan membuat sejumlah bangunan menyingkap dan ambruk," ujarnya.
Ia mengaku, petugas masih mendata kerugian pasti akibat kejadian angin lesus itu. Namun, saat ini data kerusakan akibat musibah itu dibawa petugas, sehingga nantinya tinggal memastikan total kerugian.
Ganef juga mengatakan, fenomena cuaca ekstrim yang salah satunya bisa memicu terjadinya angin lesus masih dimungkinkan terjadi. Sesuai dengan informasi dari BMKG, cuaca ekstrim akan terjadi hingga tanggal 15 Juli 2016.
Pihaknya mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati serta waspada, terlebih lagi saat hujan terjadi. Sebab, dimungkinkan angin lesus masih bisa saja terjadi di wilayah Kabupaten Blitar.
"Kami imbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, mewaspadai cuaca ekstrim misalnya angin disertai hujan. Informasi dari BMKG, cuaca ekstrim terjadi sampai tanggal 15 Juli 2016," harapnya.
Sementara itu, warga dibantu aparat setempat juga langsung gotong royong untuk membersihkan berbagai kerusakan yang diakibatkan terjangan angin lesus itu. Beberapa pohon yang ambruk dahannya dipotong, sehingga lebih mudah membersihkan. Sementara itu, untuk bangunan yang ambruk, juga diperbaiki dulu seadanya, mencegah orang terluka tertimpa bangunan. (*)