Jember (Antara Jatim) - Penitipan barang milik mahasiswa di Pengadaian Cabang Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami peningkatan yang signifikan pada pertengahan Ramadhan hingga menjelang Lebaran 2016 seiring dengan libur aktivitas kuliah.
"Banyak mahasiswa yang menggadaikan laptop, sepeda angin, sepeda motor hingga mobil, namun rata rata mereka hanya mengambil pinjaman sekitar 25 persen hingga 50 persen dari harga taksiran," kata Pimpinan PT. Pegadaian Cabang Jember Putut Pribadi di Jember, Kamis.
Menurut dia, pertengahan bulan Ramadhan juga bertepatan dengan waktu libur kuliah, sehingga pegadaian dinilai menjadi tempat paling aman untuk menyimpan barang elektronik dan barang berharga lainnya milik mahasiswa.
"Beberapa alasan mahasiswa menggadaikan barang miliknya untuk memenuhi kebutuhan biaya daftar ulang kuliah dan biaya transportasi mudik ke kampung halaman mereka," katanya.
Ia menjelaskan sebanyak 70 persen mahasiswa di Jember yang menggadaikan barangnya beralasan untuk keperluan mudik karena pinjaman uang yang diambil jauh dari harga taksiran dan biasanya mereka memakai istilah "titip" barang ke pegadaian.
Berdasarkan data PT Pegadaian Cabang Jember yang berlokasi di sekitar lingkungan kampus perguruan tinggi negeri dan swasta tersebut mencatat jumlah barang yang digadaikan selama bulan Ramadhan meningkat dibandingkan di luar bulan Ramadhan.
"Biasanya laptop yang digadaikan berkisar 11-15 unit per minggu, namun saat Ramadhan bisa mencapai 43 unit, kemudian sepeda angin dari 4-10 unit menjadi 17 unit per minggu, sepeda motor dari 4 unit menjadi 21 unit, dan mobil dari 1-2 unit menjadi 6 unit per minggu," paparnya.
Putut mengatakan perputaran uang hasil dari transaksi gadai tahun 2016 di Kabupaten Jember mengalami peningkatan sekitar 100 persen dibandingkan Ramadhan tahun sebelumnya, sehingga perputaran uang untuk gadai tahun ini mencapai Rp600 juta dan jumlah itu meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara salah seorang mahasiswa, Aminudin mengaku menitipkan sejumlah barang elektronik miliknya ke pegadaian karena lebih aman dibandingkan ditinggal di kos-kosan miliknya.
"Hampir setiap tahun menjelang Lebaran, saya selalu menitipkan sejumlah barang elektronik dan sepeda motor ke pegadaian karena di sana lebih aman untuk ditinggal mudik dalam waktu yang lama," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, uang hasil gadai tersebut bisa digunakan untuk biaya mudik ke kampung halamannya di Jawa Barat, sehingga tidak perlu lagi meminta orang tua untuk biaya pulang kampung.(*)