Madiun (Antara Jatim) - Jumlah usaha yang terdata oleh petugas pencacah dalam Sensus Ekonomi (SE) tahun 2016 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, diprediksi meningkat sekitar 3,4 persen dibandingkan dengan SE tahun 2006.
Kasi Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun, Gandhi Triwantoro, Rabu, mengatakan, jumlah usaha di Kabupaten Madiun yang terdata dalam SE tahun 2006 mencapai 63.000 unit usaha.
"Untuk SE tahun 2016 diprediksi ada peningkatan sekitar 3,4 persen dari SE sebelumnya. Hanya saja berapa angka pastinya belum ketemu karena data yang masuk saat ini sedang diolah," ujar Gandhi Triwantoro kepada wartawan.
Menurut dia, usaha tersebut terbagi dalam berbagai kategori. Terdapat sekitar 19 kategori, di antaranya kategori industri, perdagangan, pertambangan, konstruksi, jasa, transportasi, dan lainnya.
"Usaha tersebut juga meliputi semua skala. Mulai dari skala UMKM, usaha sedang, hingga perusahaan besar," kata dia.
Ia menambahkan, proses pelaksanaan lapangan SE tahun 2016 di Kabupaten Madiun telah selesai 100 persen dari tanggal 1 hingga 31 Mei. Saat ini pihaknya sedang melakukan penyisiran ulang yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Juni mendatang.
Adapun, penyisiran ulang tersebut bertujuan untuk menyisir dan mendata ulang para pelaku usaha yang terlewat. Sehingga cakupan sensus ekonomi tahun 2016 di Kabupaten Madiun akan semakin maksimal.
Saat ini sedang dilakukan proses edit oleh petugas dari hasil pencacahan yang telah dilakukan pada bulan Mei lalu.
"Hasil edit tersebut nantinya akan digabung dengan hasil penyisiran ulang dan kemudian diserahkan ke BPS Provinsi Jawa Timur untuk diolah," tambah Gandhi.
Selain melibatkan petugas BPS setempat, SE 2016 di Kabupaten Madiun juga melibatkan sebanyak 778 petugas pencacah yang direkrut oleh BPS setempat. Ratusan pencacah tersebut bertugas di lebih dari 200 desa yang tersebar 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun. (*)