Madiun (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, Jawa Timur, merekrut satu anggota TNI untuk menjadi petugas khusus guna melakukan sensus ekonomi (SE) di kompleks asrama Batalyon Yonif Linud 501 Bajra Yudha Madiun.
Kepala BPS Kota Madiun, Hadi Santoso, di Madiun, Selasa, mengatakan, seorang petugas tersebut yakni prajurit terpilih di internal 501/BY Madiun.
"Petugas khusus dari unsur TNI tersebut tidak melalui tahapan seleksi tulis maupun wawancara, tetapi langsung mengikuti tahap pelatihan agar bisa menjalankan tugas dengan baik saat sensus ekonomi," ujar Hadi Santoso kepada wartawan.
Menurut dia, perekrutan satu petugas khusus dari Batalyon Yonif Linud 501 Madiun ini merupakan arahan BPS pusat. Hal itu mengingat masyarakat umum tidak dapat leluasa masuk dan keluar di komplek asrama prajurit TNI.
"Kemarin kami sudah berkoordinasi dengan pihak 501. Sebab, kompleks asrama TNI tentunya tidak asal orang diperbolehkan masuk. Hasilnya akan ada satu anggota yang melakukan sensus di komplek tersebut," kata dia.
Ia menjelaskan, selain di komplek asrama 501/BY, BPS Kota Madiun juga menyiapkan petugas khusus untuk melakukan sensus ekonomi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun.
Karena itu, petugas khusus tersebut diminta melakukan pendekatan terhadap warga binaan dengan pendampingan petugas Lapas. Hal itu bertujuan agar sensus dapat berjalan lancar.
"Nantinya pencacahan di Lapas Madiun diperuntukkan bagi seluruh warga binaan, baik berasal dari dalam maupun luar kota. Hal itu karena yang bersangkutan tinggal di Kota Madiun," kata Hadi.
Data BPS Kota Madiun mencatat, jumlah pendaftar petugas sensus ekomoni di wilayahnya mencapai sebanyak 779 orang.
Sementara, petugas yang dibutuhkan hanya berjumlah 394 orang, yang terdiri dari Pencacah Lapangan (PCL) sebanyak 295 orang dan Pengawas/Pemeriksa Lapangan (PML) sebanyak 99 orang.
Adapun, pengumuman hasil pendaftaran petugas sensus akan dilaksanakan pada 29 Februari mendatang. Sensus ekonominya akan dilaksanakan pada bulan Mei 2016 mendatang. (*)