Madiun (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, Jawa Timur, merekrut ratusan orang untuk dijadikan sebagai petugas dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi tahun 2016 yang digelar pada Mei mendatang.
Kepala BPS Kota Madiun, Hadi Santoso, di Madiun, Jumat, mengatakan, jumlah petugas yang akan direkrut mencapai 394 orang yang berasal dari eksternal BPS.
"Ratusan orang tersebut nantinya terbagi untuk petugas sensus di lapangan dan pengawas," ujar Hadi Santoso kepada wartawan.
Menurut dia, saat ini proses perekrutan masih berlangsung dan akan selesai pada 2 Februari mendatang. Setelah itu, tahap selanjutnya akan dilaksanakan seleksi wawancara dan kualitas tulisan.
Setelah itu, tahap selanjutnya, BPS akan mengadakan pelatihan yang rencananya akan dilaksanakan pada 7-22 Maret, agar petugas yang terpilih dapat melaksanakan tugas sensusnya dengan baik.
Hadi Santoso menjelaskan, sensus ekonomi dilaksanakan pada tahun yang berakhiran angka enam, dimulai pada tahun 1986, 1996, 2006, dan 2016 dengan sasaran kalangan pebisnis atau pengusaha.
Manfaatnya adalah untuk memberi gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi, mengetahui karakteristik usaha di Indonesia, memperoleh informasi dasar yang mencakup semua sektor ekonomi, dan untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia.
Adapun, Sensus Ekonomi pada tahun 2016 ini disebut sebagai sensus yang paling sulit dan kompleks, hal itu karena sensus mencakup banyak sektor perekonomian, namun diluar sektor pertanian.
"Untuk sensus ekonomi kali ini seluruh sektor dicacah, kecuali masalah pertanian. Jadi yang disensus mulai rumah tangga, asongan, kaki lima, sampai pengusaha besar dan pengembang. Termasuk juga profesi, seperti jasa dokter, notaris, dan sebagainya," terang dia.
Ia menambahkan, mengacu pada Sensus Ekonomi tahun 2006, BPS Kota Madiun melakukan pendataan pada 29.194 usaha. Pihaknya memperkirakan akan ada kenaikan jumlah usaha yang signifikan pada sensus tahun 2016.
Estimasi BPS Kota Madiun untuk Sensus Ekonomi tahun 2016, sektor usaha di wilayah setempat mencapai lebih dari 35.000 usaha.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki usaha agar terbuka kepada petugas sensus yang datang, sebab data tersebut nantinya berguna untuk mengetahui perkembangan ekonomi secara nasional. (*)