Madiun (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akan melibatkan sebanyak 788 petugas untuk melakukan sensus ekonomi pada Mei tahun 2016 mendatang.
"Dari 788 petugas yang dilibatkan, sebanyak 588 di antaranya merupakan pencacah dan 200 orang lainnya merupakan pengawas," ujar Kepala BPS Kabupaten Madiun, Ellyn Nita Brahmana, kepada wartawan di Madiun, Rabu.
Menurut dia, sensus ekonomi yang dilakukan pada Mei 2016 tersebut telah sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik.
Sensus ekonomi dilaksanakan pada tahun yang berakhiran angka enam, dimulai pada tahun 1986, 1996, 2006, dan 2016 dengan sasaran kalangan pebisnis atau pengusaha.
Dalam sensus ekonomi nanti, petugas akan mendata seluruh kegiatan usaha yang ada. Mulai dari usaha berskala mikro, kecil, menengah, hingga berskala besar.
"Metode yang digunakan adalah pencacahan secara langsung. Jadi petugas akan datang langsung ke responden. Karena ini adalah sensus ekonomi tentu responden yang dimaksud responden yang mempunyai usaha dalam bentuk apapun," kata dia.
Mengacu pada Sensus Ekonomi tahun 2006, BPS Kabupaten Madiun melakukan pendataan pada sekitar 70 ribu usaha. Pihaknya memperkirakan akan ada kenaikan jumlah usaha yang signifikan pada sensus tahun 2016.
"Diperkirakan akan ada peningkatan untuk Sensus Ekonomi tahun 2016, mengingat semua kegiatan usaha akan didata," kata.
Pihaknya menargetkan, dalam sensus ekonomi nanti tidak ada satupun responden yang tidak tercatat dan tidak ada satupun responden yang tercatat dua kali.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki usaha agar terbuka kepada petugas sensus yang datang, sebab data tersebut nantinya berguna untuk mengetahui perkembangan ekonomi secara nasional.
Adapun, kegiatan pencacahan Sensus Ekonomi 2016 tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Mei hingga 31 Mei mendatang. (*)