Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan memperpanjang pengeluaran air Waduk Pacal, karena masih ada permintaan air dari petani di sepanjang daerah irigasinya di wilayah timur.
"Pengeluaran air waduk Pacal, akan diperpanjang lagi, karena petani di wilayah timur (Kecamatan Sumberrejo, dan Kanor), mengajukan permintaan air," jelas Kasi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pengairan Bojonegoro Dodi Sigit Wijaya, di Bojonegoro, Senin.
Ia menjelaskan petani di sepanjang daerah irigasi waduk Pacal, di wilayah timur, di sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo dan Kanor, mengajukan permintaan air, karena baru mulai menanam padi pada musim tanam (MT) II.
Padahal, air Waduk Pacal, di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, yang sekarang ini dikeluarkan sekitar 5 meter kubik per detik, untuk mengairi tanaman padi wilayah tengah, seperti Kecamatan Kapas dan Sukosewu, akan dihentikan 11 Mei.
"Pengeluaran air Waduk Pacal sekitar 5 meter kubik per detik, berjalan sejak 4 Mei. Tapi, karena ada permintaan air dari petani di wilayah timur, maka pengeluarkan air akan diperpanjang lagi, ya, kurang lebih sepekan," jelas dia.
Sesuai data, katanya, tanaman padi pada MT II di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal, dengan luas sawah baku mencapai 16.688 hektere, sekarang membutuhkan air, karena baru mulai menanam padi.
"Petani membutuhkan pasokan air Waduk Pacal, karena hujan di daerahnya mulai langka," ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, ketinggian air di Waduk Pacal, mencapai 113,90 meter dengan debit 19,57 juta meter kubik, per 9 Mei.
Sesuai perhitungan yang dilakukan, katanya, tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya dengan luas mencapai 16.688 hektare pada MT II, masih aman bisa memperoleh air Waduk Pacal, hingga panen selesai.
"Tanaman padi MT II masih aman, sebab air Waduk Pacal sekarang masih cukup banyak," katanya, menegaskan.
Ditanya debit air yang tersisa di Waduk Pacal setelah MT II, ia mengaku masih belum tahu, karena masih akan menghitung debit yang tersisa.
"Kami masih akan menghitung kembali air yang masih tersisa setelah air waduk dikeluarkan untuk tanaman padi MT II," tandasnya.
Yang jelas, katanya, pengeluaran air Waduk Pacal, diusahakan dihemat, untuk mengamankan tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya.
"Kami tetap akan menjaga air Waduk Pacal masih mampu mengairi irigasi pertanian di sepanjang daerah irigasinya pada musim tanam tahun ini, agar tidak petani yang gagal panen," tandasnya. (*)